Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Dekade Mendatang, Kalangan Superkaya Dunia Meroket 43 Persen

Kompas.com - 02/03/2017, 13:39 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Sumber CNN

KompasProperti - Jumlah orang superkaya di dunia diperkirakan akan membeludak selama satu dekade berikutnya yang dipengaruhi meningkatnya orang kaya di Asia.

Laporan Tahunan Kekayaan Knight Frank memperkirakan jumlah orang-orang dengan aset kekayaan senilai 30 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 400,8 miliar dan lebih akan tumbuh sebesar 43 persen pada 10 tahun mendatang.

Jumlah tersebut jauh melampaui pertumbuhan populasi umum selama periode yang sama.

Dalam laporan sama disebutkan pula bahwa populasi orang ultrakaya di Asia bakal dua kali lipat pada 2026 menjadi lebih dari 88.000 orang.

China dan India mengalami pertumbuhan masing-masing 140 persen dan 150 persen dari jumlah orang ultrakaya yang ada sekarang.

Ekonomi China diprediksi melambat secara bertahap selama satu dekade ke depan. Namun, teknologi, media, hiburan, dan sektor kesehatan Negeri Tirai Bambu bakal menentang tren penurunan ekonomi tersebut dan menghasilkan lebih banyak pengusaha superkaya.

Sementara itu, Vietnam akan menjadi negara di Asia dengan kenaikan jumlah orang-orang superkaya hingga mencapai 170 persen.

Di belahan benua lain, Amerika Utara juga diperkirakan mendapat pertumbuhan cukup tinggi, yakni sebesar 31 persen menjadi hampir 96.000 orang.

Kawasan Amerika Utara sendiri saat ini merupakan rumah bagi populasi orang-orang kaya terbesar dan status tersebut tampaknya akan terus disandang hingga 10 tahun mendatang.

"Kanada bakal mendapatkan kenaikan hingga 50 persen sebagai refleksi atas statusnya yang merupakan safe haven atau tempat perlindungan aman dari gejolak politik," tulis Knight Frank.

Para multijutawan yang bertumbuh itu diharapkan untuk tidak hanya menyimpan uangnya di bank-bank lokal.

Dalam laporan tersebut, secara rata-rata, para orang ultrakaya tersebut menginvestasikan 24 persen dari total uangnya pada sektor properti, tidak termasuk rumah pertama dan keduanya.

Hampir satu per tiga dari mereka berencana melakukan investasi properti di pinggir pantai pada dua tahun akan datang.

Banyaknya uang asing yang masuk dalam beberapa tahun terakhir ini membuat harga rumah di kota-kota tertentu di Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Inggris meningkat tajam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com