Temui Dubes Perancis, Basuki Bahas Kerja Sama Penataan Kota

JAKARTA, KompasProperti - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Perancis untuk Indonesia Jean-Charles Berthonnet, Rabu (1/3/2017).

Pertemuan itu dilakukan dalam rangka kedatangan Presiden Perancis Francois Hollande ke Indonesia pada 29 Maret 2017 mendatang.

"Nanti Presiden Perancis datang menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian PUPR dengan Ministry of Environment Prancis tentang tiga hal," kata Basuki kepada KompasProperti, di kantornya, Jakarta, Rabu (1/3/2017).

Ketiga hal itu, lanjut Basuki adalah kerja sama di bidang pembangunan kota berkelanjutan eco district di Indonesia, kerja sama bidang waste water atau pengelolaan air limbah, dan ketiga untuk water supply atau persediaan air.

"Eco district ini akan dikembangkan di sembilan kota, yakni Semarang, Wonosobo, Yogyakarta, Bandung, Mataram, Bogor, Purbalingga, Jombang, dan Singkawang," jelas Basuki.

Sedangkan untuk pengelolaan air limbah menurut Basuki bakal dibangun di Bogor sebagai pilot project.

Berdasarkan data Kementerian PUPR, terdapat tiga tempat untuk pengembangan water supply yakni di Benteng Kobema, Jatigede, dan Durolis dengan nilai total pinjaman dari Pemerintah Perancis sebesar 274,7 juta dollar Amerika Serikat (AS).

Sementara untuk sistem pengelolaan air limbah, jumlah pinjamannya total sebesar 975 juta dollar AS yang tak hanya berasal dari Pemerintah Perancis melainkan dibagi dengan Bank Dunia, ADB, dan JICA.

Sedangkan untuk program eco district jumlah pinjamannya secara total 61,1 juta dollar AS yang juga datang dari Pemerintah Perancis, Bank Dunia, ADB, dan JICA.

Basuki berharap, ketiga aspek kerja sama tersebut bisa diimplementasikan pada 2018 mendatang.

"Ketiga aspek tersebut yang akan ditandatangani Presiden Prancis pada kunjungannya ke Indonesia pada 29 Maret 2017," tutup Basuki.