Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Hunian Murah Terintegrasi MRT, Contohlah Belanda dan Swedia

Kompas.com - 27/02/2017, 21:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Hunian yang terjangkau saat ini sudah sangat sulit ditemukan di tengah kota, khususnya DKI Jakarta.

Dengan harga lahan selangit, pengembang tentu tidak mau merugi hanya membangun rumah susun. Terlebih lokasinya premium, seperti di dekat stasiun mass rapid transit (MRT).

Untuk itu, diperlukan intervensi pemerintah agar hunian di perkotaan tidak hanya dimiliki orang-orang tertentu. Sementara masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) harus mencari rumah yang jauh dari pusat kota.

"Hunian terjangkau bisa dibangun di kawasan transit oriented development (TOD). Sebenarnya kalau dicontohkan ada di Rotterdam, Belanda," ujar Ketua Bidang Transportasi Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) DKI Jakarta Reza Firdaus saat diskusi "Transportasi Massal untuk Siapa?", di Jakarta, Jumat (24/2/2017).

Di Rotterdam, Stasiun MRT Oostplein, bersebelahan dengan perumahan rakyat atau public housing. Hunian mewah yang ditempati orang-orang kaya justru tidak sedekat itu dengan stasiun MRT.

Selain Belanda, konsep hunian murah yang dibangun di kawasan TOD juga telah diterapkan di Hammarby, Stockholm, Swedia.

Sementara di Tainhe, Guangzhou, China, TOD berada di tengah-tengah permukiman padat penduduk dengan harga terjangkau.

Ada pula San Francisco, California, Amerika Serikat, sebanyak 20 persen dari hunian yang ada di TOD merupakan perumahan terjangkau.

"Sebelahnya MRT persis. Ini namanya keberpihakan pemerintah terhadap rakyat menengah ke bawah," kata Reza.

Perbedaan ini mungkin didasari oleh sistem pemerintahan. Ada yang sosialis, ada juga komunis, seperti China.

Menurut Reza, Indonesia juga tidak perlu mencontoh sama persis seperti yang ada di negara-negara tersebut.

"Tapi setidaknya, kayak gini loh harusnya di sekitar TOD. Jangan (diisi) mal, ritel yang mewah sekali atau apartemen Rp 5 miliar per unit. Nanti masyarakat jadi penonton lagi. Padahal konsep TOD sangat bagus," sebut Reza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com