Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui 2.500 Rakyat Indonesia, Jokowi Curhat soal Infrastruktur

Kompas.com - 27/02/2017, 13:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

SYDNEY, KompasProperti - Dalam lawatan kenegaraan ke Australia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri untuk bertemu dengan masyarakat Indonesia yang berada di Sydney.

Pertemuan tersebut ditayangkan langsung via Periscope. Jokowi menyampaikan keluhannya terkait anggapan orang yang menilai dirinya terlalu ambisius terkait pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Pembangunan infrastruktur ini didukung anggaran besar dengan nilai mencapai Rp 342 triliun.

"(Tetapi) ya memang ambisius, kerja itu harus ambisius," tegas Jokowi, Minggu (26/2/2017).

Dalam acara yang dihadiri 2.500 masyarakat Indonesia tersebut, Jokowi juga mengemukakan anggaran untuk membiayai pembangunan infrastruktur memang bertambah signifikan.

Pasalnya, dalam lima tahun ini pemerintah fokus pada infrastruktur yang dianggap mampu menjadi dasar bagi pergerakan ekonomi masa depan.

"Anggaran dari tahun lalu ke 2017 sudah dua kali menjadi Rp 342 triliun. Sebelumnya Rp 177 triliun. Memang melonjak karena kita ingin fokus, tidak ingin anggaran itu dibagi-bagi kecil-kecil di semua kementerian," tambah dia.

Salah infrastruktur yang kerap disangsikan banyak orang adalah proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW).

Menurut Jokowi, tak sedikit orang yang bilang proyek tersebut tidak bisa dan sulit dilaksanakan.

Menanggapi hal tersebut, Jokowi meminta semua pihak agar tidak pesimistis karena yang namanya kerja itu harus optimistis. Perkara selesai atau tidaknya nanti dilihat pada bagian akhirnya.

"Bayangkan, 53.000 MW dalam 71 tahun, lah ini dalam 5 tahun 35.000 MW enggak mungkin, banyak yang bilang seperti itu. Tapi nanti misalnya tidak selesai 35.000 MW, selesai 25.000 MW itu pun sebuah pekerjaan yang luar biasa loncatannya. Saya meyakini di atas itu masih bisa. Ini kita masih punya waktu 2,5 tahun lebih," jelas dia.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta semuanya untuk bekerja dalam tiga shift yang biasanya dari pagi sampai sore menjadi dari pagi sampai pagi lagi.

Dalam kesempatan sama Jokowi juga menyampaikan pembangunan infrastruktur jalan tol yang bertujuan memangkas biaya logistik dan biaya transportasi.

"Inilah yang sudah kita mulai. Ini gambar-gambarnya ada, tol Trans-Sumatera, ini dari Lampung ke atas menuju ke Aceh," ujarnya.

Baca: Membumikan Harapan Lewat Trans-Papua Sisi Selatan

Pembangunan infrastruktur jalan tol itu juga diakui Jokowi tak luput dari sindiran banyak orang yang mengatakan hanya sekadar groundreaking tanpa kelanjutan apa-apa.

"Ya buat yang tidak percaya datang saja ke Lampung, ke Palembang, apakah sudah jadi seperti di gambar ini atau tidak. Karena ini setelah groundbreaking, hampir lima kali saya datangi, saya datangi, saya datangi, saya datangi lagi, saya datangi lagi. Saya cek, saya cek, saya cek, saya cek, saya cek lagi. Jadi yang kerja juga merasa diawasi," paparnya.

Pengawasan dan kontrol itu yang kemudian membuat beberapa jalan tol mangkrak, seperti Trans-Sumatera, tol Manado-Bitung, dan tol Balikpapan-Samarinda, bisa dimulai lagi pembangunannya.

"Jadi kami harapkan, nanti setelah lima tahun bisa diukur berapa kilometer, nanti akan kelihatan," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com