Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Properti Australia Mahal Bukan Dipicu Investor Asing

Kompas.com - 26/02/2017, 18:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Meroketnya harga properti di Australia yang dipicu maraknya investor asing dibantah oleh Brady Group.

"Pada dasarnya pembeli lokal selalu memiliki rencana membeli apartemen, tanah, dan rumah. Pembeli asing tidaklah mengganggu pembeli lokal karena unit-unit yang ada sudah ready stock," kata pemilik Brady Group, Tony Brady kepada KompasProperti, di Jakarta, Sabtu (25/2/2017).

Lebih lanjut Tony menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir ini memang harga properti di Australia cukup mahal bagi pembeli lokal. Akan tetapi minat membeli properti di sana diakui dia masih cukup besar.

Sebelumnya diberitakan bahwa sebagian penduduk Australia mengambinghitamkan pembeli dari Asia atas meroketnya harga properti di sana.

Beberapa pesan rasialis seperti 'hentikan kedatangan orang Asia,' 'hentikan bantuan perumahan rakyat untuk orang Asia,' dan 'Australia bukan Asia' bahkan muncul pada papan reklame sebuah agen properti China di kawasan Pantai Utara Sydney pada Februari ini.

Harga terjangkau

Menurut Demographia, harga rumah di Australia sejatinya paling murah, dan terjangkau di seluruh dunia.

Karena itu, negeri ini ditahbiskan sebagai tujuan utama para jutawan sepanjang 2016 silam. Mengalahkan negara besar lainnya seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis.

Menurut New World Wealth, daya tarik yang membuat banyak jutawan memilih pindah ke Negeri Kanguru adalah gaya hidupnya.

Selain itu, fasilitas kesehatan tingkat tinggi yang dianggap lebih baik ketimbang AS dan Inggris juga ikut berpengaruh.

Australia dianggap sebagai tempat aman untuk tinggal dan menumbuhkembangkan anak serta secara geografis jauh dari konflik Timur Tengah dan krisis pengungsi Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com