PMI Gresik Tempati Gedung Baru Senilai Rp 3 Miliar

GRESIK, KompasProperti – Berharap kinerja jajaran Palang Merah Indonesia (PMI) Gresik semakin maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, pengadaan bangunan baru pun dilakukan Pemkab Gresik, Jawa Timur.

Akhir Januari 2017, PMI Gresik secara resmi menempati bangunan baru dua lantai di lahan seluas 904,7 meter persegi. Gedung ini berada di Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo.

Pembangunannya dimulai tahun 2014, dan baru pada awal tahun ini resmi digunakan untuk operasional.

"Tentu hadirnya bangunan ini, sangat membantu kinerja kami dalam melayani masyarakat yang berhubungan dengan donor dan transfusi darah,” ucap Ketua PMI Gresik Mohammad Nadjib, Selasa (14/2/2017).

Nadjib menuturkan, semua pembiayaan gedung baru PMI Gresik ditanggung oleh Pemkab setempat, dengan sumber dana berasal dari APBD. Namun pembiayaan tersebut tak langsung dicairkan secara keseluruhan, melainkan bertahap.

Awal pembangunan sampai pertengahan, dicairkan Rp 2 miliar. Baru Rp1 miliar kemudian untuk penyelesaian akhir.

"Kini, kami sudah memiliki gedung baru yang cukup representatif, dalam menunjang kinerja kami dalam melayani masyarakat,” lanjut dia.

Gedung baru PMI Gresik dilengkapi berbagai fasilitas penunjang. Mulai dari alat penyimpanan kantong darah (blood tank), penyimpanan trombosit, hingga beberapa peralatan lain yang lebih canggih.

Terlepas dari itu, catatan PMI Gresik menunjukkan hingga akhir 2016 jumlah pendonor telah mencapai 6.325 orang. Dengan jumlah stok kantong darah yang dimiliki sebanyak 21.742 kantong darah.

Sejauh ini, PMI Gresik telah mendistribusikan darah di 50 faskes (fasilitas kesehatan). Dengan 20 di faskes Gresik, dan sisanya di luar kabupaten Gresik.

"Pada tahun ini, kami juga menargetkan mencari tambahan objek pendonor, dan berharap dapat meraih standart ISO 9001 tahun 2015,” beber Nadjib.

Sementara itu, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menyatakan, anggaran kesehatan yang diperuntukkan bagi Kabupaten Gresik terus meningkat dari tahun ke tahun.

Sebelumnya hanya Rp 28 miliar pada 2010, menjadi sebesar Rp130 miliar pada tahun 2015.