JAKARTA, KompasProperti - Sebanyak 17 sekolah temporer telah dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyusul gempa yang melanda Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Desember 2016 silam.
Setidaknya ada 24 sekolah dan madrasah yang rusak berat dan butuh diperbaiki agar anak-anak di sana bisa bersekolah kembali.
"Sampai akhir Januari 2017 sudah ada 17 sekolah dan madrasah sementara yang selesai dibangun dan digunakan. Kemudian ada 7 sekolah dan madrasah lagi yang targetnya minggu kedua Februari 2017," tutur Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga, saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (3/2/2017).
Alokasi anggaran yang digunakan untuk membangun sekolah sementara itu bersumber dari dana siap pakai milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai Rp 26 miliar.
Bukan hanya sekolah dan madrasah, gempa bermagnitudo 6,4 tersebut juga meluluhlantakkan berbagai macam bangunan lainnya.
Termasuk di antaranya, rumah, rumah sakit, meunasah, masjid, dan fasilitas umum lainnya. Kerusakan dikategorikan rusak ringan, sedang, dan berat.
Sebanyak 176 sekolah dan madrasah rusak ringan, sedang, dan berat. Kemudian 72 masjid, 318 meunasah, 10 pasar, dan satu RSUD juga mengalami kerusakan sama.
Sedangkan untuk rumah, Kementerian PUPR mengklaim ada ribuan rumah yang mengalami kerusakan.
"Yang paling menyedihkan buat saya, kerusakan-kerusakan di sana karena lemahnya konstruksi rumah dan bangunan lainnya. Perumahan dengan konstruksi baik tidak runtuh," jelas Danis.
Oleh sebab itu, Kementerian PUPR bersama dengan BNPB dan institusi pemerintah lainnya akan segera membangun konstruksi permanen untuk sekolah, madrasah, rumah sakit, meunasah, masjid, dan pasar.
Untuk pembiayaan konstruksi permanennya diperkirakan mencapai Rp 166 miliar.
Namun, Danis mengaku, dana untuk konstruksi struktur permanen belum tersedia. Oleh sebab itu, pembangunannya belum dilaksanakan.
"Belum ada, tapi kami pastikan segera dibangun. Sekarang masih dalam tahap persiapan konstruksi dan penganggarannya," ucap Danis.
Targetnya, sebagian besar terutama sekolah rampung Desember 2017. Sedangkan masjid, pasar, dan meunasah sebelum Lebaran 2017.
Di sisi lain, khusus perumahan yang rusak, Danis menjelaskan tidak memberikan biaya ganti rugi melainkan bantuan stimulan.
Jumlah bantuan sebesar Rp 15 juta untuk rumah rusak ringan dan Rp 40 juta untuk rusak sedang dan berat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.