Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Peluang Investasi Properti di Vietnam dan Indonesia Menguat

Kompas.com - 25/01/2017, 21:30 WIB
Lidwina Hanna Ratna Maharrini

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Di tengah melemahnya perekonomian global, pertumbuhan di Asia Tenggara justru mencapai 5 persen per tahun.

Pertumbuhan ekonomi tersebut dipengaruhi sektor properti. Konsultan investasi perumahan JLL merilis data yang menyebutkan Vietnam adalah salah negara di Asia Tenggara yang memimpin dalam investasi properti.

Peluang besar investasi properti di negara ini ada pada perkantoran, perumahan, dan pertokoan.

Kepemilikan ruang kantor di ibu kota Ho Chi Minh mencapai angka 95 persen pada kuartal keempat tahun 2016.

Sementara itu, kepemilikan pertokoan mencapai lebih dari 92 persen untuk periode waktu yang sama.

Sedangkan pada sektor perumahan, jumlah apartemen baru yang diluncurkan pada tahun 2015 sampai 2016 meningkat sebanyak 46 persen.

Pada tahun 2016, investasi asing yang dikucurkan untuk Vietnam tembus hingga 15,8 miliar dollar AS atau ekuivalen Rp 210,5 triliun.

www.shutterstock.com Ilustrasi.
Khusus untuk sektor perumahan, dana investasi yang ditanamkan mencapai hampir 1,7 miliar dollar AS atau setara Rp 22,6 triliun.

Dalam rilis yang diterima KompasProperti, Managing Director JLL untuk Singapura dan Asia Tenggara Chris Fossick menuturkan melonjaknya investasi properti di Vietnam dipengaruhi perubahan kabinet pemerintahan dan kelonggaran aturan untuk investasi asing.

“Sektor perumahan melonjak sejak tahun 2015. Hal itu didorong oleh struktur pemerintahan Vietnam yang baru. Keadaan itu menghasilkan adanya persyaratan keuangan yang lebih kuat untuk pengembang properti dan aturan investasi asing yang lebih longgar,” tutur Chris.

Indonesia juga menjadi negara di kawasan Asia Tenggara lainnya yang perekonomiannya diprediksi melonjak. Ini karena sektor logistik yang tumbuh signifikan.

Sebelumnya, sektor tersebut tersendat karena tantangan infrastruktur dan regulasi. Namun kini sejumlah kebijakan yang diterbitkan Presiden Joko Widodo berhasil membuat kemajuan pembangunan infrastruktur dan perbaikan dalam birokrasi.

“Potensi sebenarnya sudah ada. Dan stabilitas politik dan ekonomi mampu memperbaiki pertumbuhan akan permintaan pada sektor logistik,” kata Chris.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com