Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desain Stasiun MRT Haji Nawi Bakal Kental dengan Unsur Betawi

Kompas.com - 25/01/2017, 19:00 WIB
Lidwina Hanna Ratna Maharrini

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Satu dari 13 stasiun mass rapid transit (MRT) Jakarta, Stasiun Haji Nawi, sedang dalam proses pembangunan.

Saat ini, proyek tersebut telah memasuki proses pengerjaan fondasi kolom jalur kereta dan kolom stasiun di sisi timur. 

Direktur PT MRT Jakarta William P Sabandar memberi gambaran desain salah stasiun pada rute Lebak Bulus sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Dia menuturkan, konsep desain Stasiun Haji Nawi mengusung tiga aspek, antara lain aspek lokal, aspek human interaction atau interaksi antarmanusia, dan aspek ekologi atau lingkungan.

Untuk aspek lokal, atmosfer Stasiun Haji Nawi bakal kental dengan nuansa budaya Betawi. Nantinya, interior stasiun akan didominasi oleh warna coklat, oranye, dan elemen kayu.

Pemilihan konsep desainnya disesuaikan dengan ciri khas yang melekat pada kawasan tersebut.

“Di Stasiun Haji Nawi ada tema khusus. Ada kisahnya, dulu Haji Nawi itu adalah tokoh masyarakat Betawi yang disegani di kawasan ini. Maka dari itu, kami memutuskan untuk membawa kultur Betawi di Stasiun Haji Nawi,” beber William saat ditemui di kantor PT MRT Jakarta, Rabu (25/1/2017).

KOMPAS.COM/GARRY ANDREW LOTULUNG Aktivitas pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek pengeboran terowongan untuk angkutan massal cepat (Mass Rapid Transit/MRT) di kawasan Stasiun Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis (3/11/2016). Pengerjaan proyek MRT fase pertama ini diperkirakan rampung pada tahun 2018.
Dari aspek ekologi, MRT Jakarta juga berupaya menciptakan lingkungan stasiun yang baik untuk pengunjung dan penumpang.

Salah di antaranya dengan membuat desain stasiun terbuka, sehingga diharapkan ada sirkulasi udara yang lancar, dan baik.

Stasiun Haji Nawi juga dirancang untuk memudahkan aksesibilitas dan mobilitas pengguna MRT.

Sejumlah fasilitas, seperti tangga, eskalator, elevator, dan bangku tunggu akan tersedia di stasiun. Untuk kaum difabel, khususnya penyandang tuna netra, disediakan pula tactile paving atau jalur pemandu.

“Di lantai peron juga akan ada platform screen door (PSD) sebagai pengaman yang melindungi pengguna MRT sebelum naik dan turun dari kereta,” tutur Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim.

William menambahkan, satu tahun sebelum MRT beroperasi, PT MRT Jakarta akan melakukan sosialisasi cara menggunakan MRT dan bagaimana integrasinya dengan moda transportasi lainnya.

“Mungkin akan kami lakukan sepanjang tahun 2018 sehingga mereka mendapat informasi yang cukup tentang bagaimana cara menggunakan kereta ini,” kata William. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com