Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Jalan Layang Antapani Bakal Diterapkan di Jawa Tengah

Kompas.com - 25/01/2017, 18:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

BANDUNG, KompasProperti - Jalan Layang Antapani di Bandung menggunakan teknologi Badan Penelitan dan Pengembangan (Balitbang) bernama Corrugated Mortarbusa Pusjatan (CMP). Teknologi yang sama, rencananya juga akan diterapkan di daerah lain.

Dalam waktu dekat, ada 4 daerah di Jawa Tengah yang bakal dibangun jalan layang dengan CMP, yaitu Dermoleng dan Kretek, Kabupaten Brebes serta Klonengan dan Kesambi, Kabupaten Tegal.

"Di beberapa titik seringkali adanya hambatan berkaitan dengan persimpangan kereta api. Di 4 titik itu diupayakan untuk mengurangi hambatan," ujar Kepala Balitbang Danis Sumadilaga sebelum peresmian Jalan Layang Antapani, Selasa (25/1/2017).

Danis menjelaskan, jalan layang di Bandung ini bisa menjadi percontohan meski kondisi tanahnya mungkin berbeda dengan di Jawa Tengah.

Jalan Layang Antapani sendiri dirancang sepanjang 340 meter. Sementara kondisi topologi di 4 titik tersebut mungkin agak berbelok sehingga panjangnya diprediksi mencapai 500-600 meter.

Teknologi CMP akan digunakan karena mampu memangkas waktu pengerjaan jalan layang yang biasanya berlangsung 10-12 bulan.

"Penyelesaiannya harus bersamaan. Bulan Juni sebelum Lebaran diharapkan sudah selesai," kata Danis.

Arimbi Ramadhiani Jembatan Pelangi Antapani di Bandung. Gambar diambil Selasa (24/1/2017).

Keunggulan CMP

Selain membuat pembangunan cukup cepat, teknologi ini memiliki keunggulan dari sisi material yang relatif lebih murah dari material jalan layang pada umumnya.

Konsumsi bahan alam dalam konstruksi CMP juga jauh lebih rendah dibandingkan konstruksi dengan teknologi beton sehingga ramah lingkungan.

Teknologi mortar busa ini digunakan sebagai pengganti timbunan tanah atau sub-base yang biasanya dipakai tanpa memerlukan lahan yang lebar.

Dengan demikian, dapat dibangun tegak dan tidak memerlukan dinding penahan serta tidak perlu alat pemadat karena dapat memadat dengan sendirinya.

Biasanya, untuk membuat satu jembatan dengan beton bertulang, dibutuhkan biaya sekitar Rp 120 miliar.

Namun, untuk pembuatan jembatan layang dengan struktur baja bergelombang dan timbunan ringan mortar busa, hanya dibutuhkan anggaran Rp 35 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com