BANDUNG, KompasProperti - Antrean kendaraan akibat persimpangan sebidang dapat dikurangi dengan pembangunan jalan layang.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun 1.000 jalan layang secara bertahap dari Jakarta hingga Surabaya.
Jalan layang yang nantinya dibangun, akan mengadopsi teknologi pada Jalan Layang Pelangi Antapani, Bandung, sehingga tidak banyak menghabiskan biaya.
"Kalau perkiraan di sini (menghabiskan dana) Rp 30 miliar, untuk 1.000 jalan layang (berarti) Rp 30 triliun. Itu pun sudah dengan beautifikasi," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, di Bandung, Selasa (24/1/2017).
Dia menuturkan, pembangunan Jalan Layang Antapani telah menghemat anggaran sebesar 70 persen. Biasanya, untuk membangun jalan layang menghabiskan dana Rp 80 miliar-Rp 120 miliar.
"Maksimum (hemat 70 persen) itu bisa. Itu kan tergantung panjang dan lebar. Tapi, yang jelas kan double track (rel) paling ngga 22 meter," kata Basuki.
Tanpa jalan layang, bukan hanya laju mobil yang terhambat saat kereta api melintas, tetapi juga kecepatan kereta api itu sendiri ikut melambat.
Hal ini disebabkan, masinis kereta api berhati-hati di perlintasan karena khawatir ada kendaraan atau orang yang menerobos palang kereta.
"Tanpa mengubah spesifikasi rel, spesifikasi lokomotif, dengan apa yang ada sekarang kalau tanpa perlintasan sebidang, kecepatannya (kereta) bisa dinaikkan sampai 150 kilometer per jam," sebut Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.