Harga Rumah di Hongkong Termahal Sedunia

KompasProperti — Berdasarkan laporan terbaru, harga rumah paling mahal bukan ada di London atau New York, melainkan ada di kota-kota besar Asia.

Penelitian Oxford Economics tentang rasio harga rumah atau apartemen terhadap pendapatan di seluruh dunia membuktikan hal tersebut.

Penelitian itu menyebutkan, saat ini butuh waktu lebih dari 30 tahun untuk rumah tangga dengan pendapatan rata-rata lokal untuk bisa membeli apartemen seluas 90 meter persegi di Hongkong, Mumbai, Beijing, dan Shanghai.

Empat kota tersebut mencatat harga rumah paling tinggi terhadap rasio pendapatan di seluruh dunia, mengungguli London, Paris, dan New York.

Posisi Hongkong dalam penelitian Oxford Economics itu sama dengan laporan analis kekayaan Julis Baer tahun lalu yang menyebutkan Hongkong merupakan kota dengan harga properti residensial mewah paling mahal di Asia.

Rumah-rumah primer di sana dipatok seharga rata-rata  41,2 juta dollar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 548,7 miliar, lima kali lebih besar dari rata-rata harga rumah di Asia.

Mereka yang berharap memiliki sebuah rumah di empat kota tersebut dengan pendapatan relatif sedikit disebut pihak Oxford Economics memiliki alasan untuk menunggu.

"Kami memprediksi kenaikan harga rumah bisa moderat dalam beberapa tahun mendatang di seluruh Asia dengan kemungkinan kejatuhan langsung di beberapa pasar," ujar ekonom Oxford Tianjie He dan Lousia Kuijs.

Di sisi lain, laporan tersebut menempatkan Tokyo dan Singapura di posisi keenam dan ketujuh sebagai kota paling terjangkau di dunia. Sedangkan Seoul dan Delhi di peringkat ke-10 dan ke-11, di atas Sydney, Auckland, dan Melbourne.