Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Moskwa Berkebun dan Menghasilkan Makanannya Sendiri

Kompas.com - 24/01/2017, 16:41 WIB
Lidwina Hanna Ratna Maharrini

Penulis

KompasProperti — Tinggal di kota besar menghadirkan dua sisi. Di satu sisi, tinggal di kota berarti dekat dengan tempat bekerja, tempat bersosialisasi, tempat hiburan, dan berbagai kegiatan lainnya.

Di sisi lain, tinggal di tengah kota bisa menjauhkan orang dari alam. Umumnya lahan di kota-kota besar penuh dengan gedung-gedung pencakar langit atau padat dengan perumahan. Nyaris tak ada lagi lahan perkebunan, tempat menanam dan menghasilkan sumber makanan.

Ibu kota Rusia, Moskwa, berusaha mematahkan stigma kota besar itu. Sebuah firma arsitektur Rusia, Wowhaus, mengembangkan Urban Farm atau perkebunan di tengah kota, taman VDNH, Moskwa.

Perkebunan itu membuat penduduk kota, khususnya anak-anak, menyatu dengan alam. Di sana, anak-anak diajarkan menghasilkan makanannya sendiri, dengan cara menanam, beternak, dan merawat tanamannya sampai tumbuh dan siap diolah dan disantap.

Mereka juga diajari cara mengolah hasil tanamannya itu sendiri.

Urban Farm berdiri di atas lahan seluas tiga hektar. Sebagian berupa area terbuka, sebagian lagi merupakan area tertutup. Area tertutup itu berupa rumah-rumah kayu.

Lidwina Maharrini Area aktivitas berkebun dan beternak di Urban Farm, Moskow, Rusia.
Area edukasi untuk anak-anak terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, zona ternak yang mencakup gudang dengan kandang ayam dan padang rumput untuk sekitar 60 hewan di sana, seperti kambing, domba, dan sapi.

Kedua, zona workshop atau lokakarya. Di zona tersebut anak-anak belajar berbagai macam hal, termasuk menghasilkan dan mengolah makanan. Ketiga, zona tanaman yang meliputi rumah kaca dan perkebunan.

Dipastikan, anak-anak akan merasa nyaman belajar dan bermain di sana. Sebab, zona lokakarya bertempat di gedung melengkung dengan material kayu dan tembikar.

Sementara rumah kacanya memiliki fasad dengan bentuk unik, yakni menyerupai nanas. Di dalam rumah kaca, anak-anak bisa menanam tanaman hidroponik dan berbagai macam bunga.

Lidwina Maharrini Lanskap Urban Farm di Moskow, Rusia.

Urban Farm juga memiliki restoran yang dapat menjadi tempat untuk anak-anak belajar memasak dan memancing. Tempat tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai area bermain dan piknik.

Lidwina Maharrini Anak-anak belajar beternak di Urban Farm, Moskow, Rusia.

Selama beraktivitas di sana, anak-anak ditemani mentor yang akan mengajarkan mereka soal bagaimana merawat ternak.

Tidak hanya itu, anak-anak juga diedukasi tentang manajemen pertanian, termasuk bagaimana mengelola anggaran dan membuat keputusan keuangan.

“Tujuan utama dirancangnya Urban Farm dan aktivitas di dalamnya adalah untuk mengedukasi,” tulis pengelola dalam situs VDNH.

Situs tersebut juga menyebutkan, sasaran utama kegiatan di Urban Farm bukan hanya anak-anak, melainkan juga orang dewasa.

Sebab, aktivitas di sana, seperti perkenalan terhadap tanaman dan hewan, dapat menjadi alternatif sarana rekreasi yang mengasyikkan untuk mereka. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com