Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandung, Kota Percontohan Pengembangan "Irodco"

Kompas.com - 22/01/2017, 15:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kota Bandung terpilih menjadi lokasi percontohan pengembangan Pusat Penyimpanan Data Jalan Terintegrasi atau Integrated Road Data Center Operation (Irodco).

Irodco merupakan sistem penyimpanan basis data jalan yang terintegrasi dalam sebuah pusat penyimpanan atas inisiasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pendanaanya melalui program hibah dari Korea International Cooperation Agency (Koica) senilai Rp 42 miliar, dan anggaran Pusjatan Rp 4 miliar.

Irodco mengadopsi teknologi basis data jalan dan jembatan yang telah dikembangkan selama bertahun-tahun di Korea Selatan (Korsel).

Para ahli dari Koica dan KoreaTransport Institute (Koti) akan mendukung pelaksanaan kegiatan Irodco berdasarkan pengalaman mereka dalam implementasi teknologi basis data di negaranya.

Kepala Pusjatan Hery Vaza menuturkan, melalui bantuan tenaga ahli dan perangkat teknologi informasi terbaru dari Korsel tersebut, pihaknya telah membuat simulasi sistem satu basis data jalan yang bekerja sama dengan dinas terkait Pemerintah Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat.

“Setelah menyelesaikan penyusunan rancangan induk pada 2015, selanjutnya mulai tahun 2016 hingga awal tahun 2017 merupakan fase krusial dari rangkaian proyek Irodco yaitu pelaksanaan proyek percontohan di kota Bandung,” papar Herry dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/1/2017).

Nantinya data jalan kota Bandung dikumpulkan di Pusjatan untuk dapat dibagi kembali kepada institusi Pemda di Tingkat Provinsi Jawa Barat, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri.

Apabila proyek percontohan Irodco di Bandung berhasil, akan dilanjutkan implementasinya dalam skala nasional.

“Data jalan dari berbagai institusi penyelenggara jalan nantinya dapat disimpan, diolah dan dikelola untuk dijadikan informasi dengan nilai tambah di dalamnya,” ucap Herry.

Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana Flyover Antapani, Kota Bandung. Kompas.com/Putra Prima Perdana
Kepala Balitbang Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga mengingatkan, setelah Irodco terbangun, pengelolaannya harus diperhatikan.

Selain itu, Pusjatan juga harus segera menyiapkan sumber daya manusia andal sehingga pengelolaan Irodco bisa terus berlangsung.

“Kegiatan peningkatan kapasitas yang relevan dengan pengelolaan Pusat Data Terintegrasi Irodco harus ditingkatkan,” ujar Danis.

Sementara itu Direktur Jenderal Asia Departemen I Koica Nam Kwonhyoung mengatakan Indonesia merupakan negara pertama yang memperoleh bantuan pembangunan Irodco.

Ke depan, setelah pembangunan Irodco rampung, pemerintah Indonesia dapat memelihara dan mengembangkan dengan baik.

“Saya sangat gembira Koica dapat berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia,” sebut Nam Kwonhyoung.

Presiden Koti Chang Woon Lee menimpali, pengembangan pusat data jalan terintegrasi dapat mempercepat pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia. Dengan demikian, pembangunan ekonomi dapat berjalan lebih cepat.

“Pusat Data Terintegrasi merupakan bagian dari e-government  yang membuat transparansi dan akuntabilitas pemerintah semakin meningkat sehingga dapat berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tutur Chang.

Pusat Komunikasi Publik Kementerian PUPR Jembatan Layang Antapani telah mencapai progres konstruksi sebesar 70 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com