Indonesia Lanjutkan Kerja Sama dengan Jepang untuk 3 Infrastruktur

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia kembali memperkuat hubungan bilateralnya dengan Jepang.

Kali ini melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjalin kerja sama dengan Ministry of Land, Infrastructure, Transport, and Tourism Jepang.

Kerja sama ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan setelah pertama kali pada periode 2013-2016.

"Ini kan meneruskan kerja sama infrastruktur dengan Jepang yang dulu 2013 sampai 2016 dan ini diperbarui dari 2016 hingga 2019," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, Kamis (29/12/2016).

Bidang utama yang akan menjadi obyek kerja sama adalah sektor sumber daya air sanitasi atau sewerage system di Jakarta, sektor jalan dan jembatan terutama pada penanganan tebing-tebing serta longsor.

Basuki menegaskan, kerja sama ini bukan dalam hal proyek atau pinjaman dana pembangunan infrastruktur, melainkan pengembangan bersama dengan Badan Penelitian Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR.

"Ini kerja sama antara Ministry of Land, Infrastructure, Transport, and Tourism Jepang dengan Kementerian PUPR khususnya dalam memperkuat pengalaman, pertukaran informasi, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia," jelas dia.

Dalam proses kerja sama ini Basuki meminta bantuan Jepang guna mempercepat sewerage system Jakarta yang tadinya sampai 2050 menjadi 2025.

Diharapkan, Pemerintah Indonesia mampu menerapkan teknologi sanitasi seperti yang Jepang lakukan sendiri tanpa bantuan lagi.

"Mereka punya pengalaman lebih dari kita. Seperti halnya dulu pertama dengan sabo-sabo dam yang sudah selesai kerja samanya. Sekarang kita bisa berdiri sendiri dalam pembangunan sabo dam," tuntas Basuki.