Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Berharap Bunga Kredit Konstruksi Satu Digit

Kompas.com - 28/12/2016, 19:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan rumah rakyat, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) masih menghadapi sejumlah kendala. 

Salah satunya adalah dari sisi perbankan yang berperan dalam menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR-FLPP) dan kredit konstruksi.

"Bunga konstruksi perlu turun. Kalau sekarang bicara kredit konstruksi rumah MBR dan komersial 12-13 persen," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Anton R. Santoso di Jakarta, Rabu (28/12/2016).

Padahal, menurut Anton, pemerintah tengah menggalakkan program Sejuta Rumah dan mendorong pasokan rumah MBR.

Seharusnya, kredit konstruksi untuk rumah MBR dan non-MBR tidak disamakan. Terutama, pembangunan rumah MBR bisa dikenakan bunga konstruksi lebih kecil daripada non-MBR. 

Paling tidak, ia mengharapkan bunga kredit konstruksi untuk rumah MBR bisa di bawah 10 persen, atau sekitar 8-9 persen.

"Dengan demikian lebih gencar lagi kami bisa bangun rumah MBR dengan fasilitas dari perbankan," kata Anton.

Dia juga berharap tidak hanya Bank BTN yang gencar memberi kredit konstruksi.  Selama ini, hampir semua bank nasional sudah memfasilitasi KPR FLPP.

Tetapi, untuk kredit konstruksi, baru BTN yang membuka peluang paling besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com