Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melonjak, Pendapatan PII Tahun Ini Tembus Rp 860 Miliar

Kompas.com - 19/12/2016, 21:29 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mendanai pembangunan proyek-proyek infrastruktur, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII telah menggelontorkan investasi Rp 81 triliun tahun ini.

Pendanaan ini khususnya dialokasikan untuk 9 proyek infrastruktur di sektor air minum, tenaga listrik, jalan tol, serta teknologi, informasi dan komunikasi (TIK).

"Tahun ini, pendapatan PII Rp 860 miliar dengan laba Rp 510 miliar. Jumlah ini mengalami lonjakan besar," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PII Armand Hermawan di kantor PII, Capital Place, Jakarta, Senin (19/12/2016).

Ia menambahkan tahun ini PII juga membukukan pendapatan penjaminan sebesar Rp 220 miliar. Dibandingkan tahun lalu, PII belum mencatat pendapatan.

Lonjakan pendapatan tersebut berasal dari proyek yang sudah mulai beroperasi dan menerima pembayaran.

"Tahun ini ada Surat Jaminan Pemerintah Pusat (SJPP) untuk proyek listrik di Batang, Jawa Tengah," kata Armand.

Proyek tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Batang, Jawa Tengah. PLTU ini memiliki kapasitas 2x1.000 MW dan merupakan PLTU terbesar di Asia Tenggara yang menggunakan teknologi Ultra Super Critical.

Sementara itu, meski tahun ini pendapatan PII mengalami lonjakan, pada tahun depan Armand memprediksi tidak terjadi kenaikan yang sama.

Hal tersebut disebabkan, kondisi dunia usaha dinilai cukup berat akibat penurunan suku bunga.

"Memang ada kecenderungan (suku bunga) naik tahun depan, cuma dengan keadaan sekarang, mungkin pendapatan tidak akan sebanyak tahun ini," tutur Armand.

Faktor lainnya lonjakan pendapatan PII diragukan akan terjadi, tambah dia, adalah karena tahun depan tidak ada proyek serupa pada tahun ini.

Sektor ketenagalistrikan dinilai cukup menarik bagi investor. Sementara pada tahun depan PII akan mulai masuk ke sektor infrastruktur sosial yang pendapatannya tidak sebesar tenaga listrik.

Ia menjelaskan, jumlah proyek infrastruktur sosial ini mungkin besar, namun dari sisi pendapatan setidaknya hanya 20 persen.

"Karena proyek ini akan diberikan ke masyarakat, biayanya sangat kecil, seperti misalnya balai pelatihan kerja," tandas Amrand.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com