Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Migran Bangun Rumah Murah yang Bisa Dicicil 20 Tahun

Kompas.com - 19/12/2016, 21:10 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN, KOMPAS.com — Sekelompok mantan buruh migran atau TKI yang tergabung dalam lembaga bernama Peduli Buruh Migran (PBM) Madiun membuat perumahan murah yang dikhususkan bagi TKI atau mantan TKI.

Fasilitas kredit rumah itu dilatarbelakangi banyaknya TKI maupun mantan TKI yang pulang ke Indonesia tanpa hasil.

Koordinator Nasional PBM Lily Koesnadi menuturkan, dari hasil riset yang dia lakukan, sebagian besar penghasilan TKI yang bekerja di luar negeri habis untuk memenuhi gaya hidup yang konsumtif.

Riset itu dilakukan terhadap sejumlah TKI di Taiwan, Jepang, Korea, dan Hongkong.

"Penghasilan mereka habis untuk hidup konsumtif dan gaya hidup yang mewah," kata Lily kepada wartawan di Madiun, Senin (19/12/2016).

Kondisi itu, melecut Lily dan rekan-rekannya sesama aktivis buruh migran di PBM, merancang perumahan khusus bagi para TKI dan eks TKI.

Rencananya, perumahan itu akan dibangun di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. 

Tahap pertama akan dibangun sebanyak 71 unit dengan tipe 36. Rumah tersebut dijual seharga Rp 132 juta, dengan uang muka paling rendah Rp 2,5 juta. Pembelian rumah dapat diangsur hingga 20 tahun.

Lily menegaskan orang yang boleh mengajukan pengambilan rumah, hanyalah TKI atau mantan TKI. Untuk itu harus dibuktikan dengan paspor dan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri.

"Kalau dia mantan TKI maka harus memenuhi persyaratan perbankan, dan punya penghasilan tetap," jelasnya.

Lily mengklaim, hingga saat ini sudah 41 TKI yang memesan rumah meski pembangunan belum dimulai.

Ia menambahkan pembangunan perumahan khusus bagi TKI dan eks TKI itu juga terinspirasi dari program sejuta rumah yang digagas Presiden Joko Widodo.

Untuk itu Kabupaten Madiun menjadi proyek percontohan pembangunan rumah khusus bagi TKI dan eks TKI. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com