Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

USAID Lestari Kelola Kawasan Konservatif Melalui "Smart"

Kompas.com - 16/12/2016, 18:00 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau United States Agency for International Development (USAID) melalui program Lestari tengah mengupayakan pengelolaan kawasan konservatif.

Program ini menggunakan sistem Spatial Monitoring and Reporting Tool atau "Smart".

Project Leader Lorentz Lowlands USAID Lestari Theodora Resubun mengatakan, "Smart" adalah suatu sistem efektif yang gencar digunakan di berbagai kawasan konservasi untuk mengelola data di lapangan.

"Sistem ini juga digunakan sebagai alat memantau keadaan kawasan, serta mengelola informasi mengenai keanekaragaman hayati," ujar Theodora.

Menurut dia, kawasan konservatif dimaksud di sini adalah Taman Nasional Lorentz (TNL) yang berada dalam wilayah kerja USAID Lestari.

Kawasan ini terdiri atas hutan dataran rendah dan pegunungan seluas lebih dari 2,3 juta hektar.

Banyaknya keanekaragaman hayati di dalam kawasan TNL tecermin dari banyaknya wilayah ekosistem.

"Dengan keanekaragaman seperti itu, peran manusia yang berada pada tingkat tertinggi sebagai makhluk hidup menjadi penting dalam memelihara kelangsungan TNL," tambah dia.

Theodora menjelaskan, salah satu strategi USAID Lestari dalam mengelola kawasan ini adalah mengedepankan pemanfatan sumber daya alam oleh masyarakat. Terutama karena di dalam TNL tinggal 10 suku asli yang memiliki ulayat.

"Agar 'Smart' bisa segera dilaksanakan di kawasan TNL, USAID Lestari telah membentuk dua kelompok masyarakat Mitra Polisi Hutan atau MMP di Kampung Omawita dan Fanamo," ungkap dia.

Dia menuturkan dengan didampingi polisi hutan ini, masyarakat di dua kampung akan melakukan patroli MMP dengan menggunakan sistem "Smart".

"Wilayah kerjanya mulai dari Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) I Timika di Fanamo, Omawita, dan Ohotya sampai Distrik Jita di Kampung Sempan, Pece, Kanmapri, Wenin, dan Noema," tuntas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com