Di Tengah Gempuran Perdagangan Daring, Ciputra Siapkan Dua Mal Anyar

JAKARTA, KOMPAS.com - QBig BSD City yang baru saja dibuka secara resmi pada Jumat (16/12/2016), menstimulasi Ciputra Group untuk segera merealisasikan pengembangan pusat belanja di dua kota, Tangerang, dan Banjarmasin.

Baca: Kompleks Ritel Terbesar di Indonesia Resmi Beroperasi 

Kendati digempur sistem perdagangan dan belanja daring dalam market place, menurut Direktur Ciputra Group Sugwantono Tanto, pasar ritel yang membutuhkan interaksi langsung masih menunjukkan pertumbuhan meski sedikit melambat untuk tahun 2017 mendatang.

"Peritel-peritel masih terus melakukan ekspansi, kendati tidak seagresif dua hingga tiga tahun lalu," terang Sugwantono kepada Kompas.com. 

Sugwantono mengakui kompetisi pasar ritel memang semakin ketat, tidak hanya antara market place dengan pusat belanja fisik, melainkan juga antar-pusat belanja fisik.

Namun, hal itu bisa disiasati dengan pengembangan konsep yang berbeda, dan tawaran pengalaman berbelanja yang unik.

Hal senada dikatakan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Menurut dia, transaksi secara daring memang meningkat.

Sepanjang tahun 2015 saja transaksi belanja daring tercatat 3,56 miliar dollar AS dari sejumlah 7,4 juta konsumen.

Tahun ini, transaksi belanja daring diprediksi mencapai 4,89 miliar dollar AS dari 8,7 juta konsumen.

Fenomena tersebut tentu saja menyebabkan terjadinya penurunan belanja secara langsung atau interaksi tatap muka.

"Tren seperti itu akan beralih," imbuh Enggar.

Sedangkan di Banjarmasin, mereka membesut Ciputra Mall Banjarmasin seluas 80.000 meter persegi.

Pusat belanja di ibu kota Kalimantan Selatan ini terintegrasi dengan properti lainnya yang dalam satu kawasan pengembangan multifungsi (mixed use development) yang sama.

Properti tersebut adalah dua hotel (satu di antaranya Citradream), dan satu menara perkantoran. Mixed use development ini dikembangkan di atas area seluas 5 hingga 6 hektar.