Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Kristus Tertinggi di Dunia Akan Segera Dibangun di NTT

Kompas.com - 09/12/2016, 17:45 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Patung Kristus Raja setinggi 58 meter dan Taman Doa di bukit Neonbat, Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), akan segera dibangun. Rencananya patung itu mulai dibangun pada tahun 2017.

DPRD Kabupaten TTU telah menyetujui pembangunan patung tersebut lengkap dengan taman doa. Pembangunan akan dilakukan dengan skema tahun jamak atau multi years.

Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes mengaku, ide untuk membangun patung itu dilatarbelakangi keinginan agar daerahnya bisa lebih dikenal luas hingga ke tingkat nasional maupun dunia.

Karena itu, patung Kristus Raja dan Taman Doa di TTU dirancang dengan ketinggian melebihi patung-patung Kristus yang pernah ada.

“Patung yang nanti kami bangun itu lebih tinggi dari patung Kristus Raja di Brasil (38 meter), Timor Leste (27 meter) dan di Toraja (40 meter). Kami merancangnya setinggi 58 meter,”kata Raymundus di Kefamenanu, Jumat (9/12/2016).

Menurut Raymundus, alasan pemilihan angka 58 (meter), karena bertepatan dengan berdirinya Kabupaten TTU yakni pada tahun 1958.

TTU merupakan salah satu kabupaten yang tidak dikenal oleh banyak orang. TTU dalam banyak kesempatan selalu tertinggal dari perhatian nasional, terlebih internasional.

"Kondisi inilah yang membuat saya melahirkan gagasan mendirikan sebuah taman doa dan patung tinggi ini, sehingga bisa dilirik oleh banyak pihak baik itu di tingkat nasional maupun internasional,” tutur Raymundus.

Selain itu, lokasi patung Kristus Raja dan Taman Doa di Kilometer 4, kebetulan berdekatan dengan sebuah masjid. Hal ini bisa mengingatkan adanya kehidupan toleransi yang kuat di TTU. Antarumat beragama bisa hidup berdampingan dan saling menghormati. 

“Saya ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa hidup berdampingan antara agama yang satu dengan lainnya sangat penting dan itu adalah kebersamaan kita di Indonesia,” ucapnya.

Ada pun dana untuk pembangunan patung dan taman doa senilai Rp 54 miliar, berasal dari APBD Kabupaten TTU dan mulai dikerjakan tahun 2017 mendatang. Targetnya, pembangunan rampung dua tahun kemudian.

Raymundus pun berharap, patung Kristus Raja dan Taman Doa ini bisa bermanfaat. Nantinya, pengelolaan patung Kristus dan Taman Doa diserahkan kepada masyarakat sekitar.

Hal ini dilakukan agar tumbuh rasa memiliki, dan tanggung jawab secara bersama. Pengelolaan tersebut menyangkut perparkiran, kebersihan, dan keamanan.

Kerja sama akan dituangkan dalam skema bagi hasil. Tanah tetap menjadi milik masyarakat setempat, sementara fasilitas dibangun oleh pemerintah daerah (pemda).

"Pungutan parkir dan sebagainya akan dibagikan secara merata dan akan kami buatkan kesepakan antara pemda, dan para pemilik tanah,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten TTU Frengky Saunoah mengatakan, DPRD menyetujui anggaran dan tidak berkeberatan atas pembangunan patung Kristus Raja dan Taman Doa.

Frengky menjelaskan, beberapa waktu lalu, DPRD sudah menyetujui dan mengalokasikan anggaran sebanyak Rp 10 miliar untuk merealisasikan pembangunan tahap pertama pada tahun 2017.

"DPRD Kabupaten TTU sudah melakukan dua kali studi banding di Ambarawa dan Sumatera Utara terkait dengan patung dan taman doa," tuntas Frengky.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com