Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paramount Lanjutkan Proyek "Super PI" Tahap Dua

Kompas.com - 09/12/2016, 15:33 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Setelah Super PI atau Super Produk Investasi tahap pertama diluncurkan di Gading Serpong pada Oktober lalu, Paramount Land kembali melanjutkan proyek Super PI tahap dua. Pada tahap kedua ini Paramount menyiapkan kavling premium siap bangun.

Managing Director Paramount Land Andreas Nawawi dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa dirinya mencermati daya beli konsumen di tengah kondisi bisnis properti saat ini yang lebih berhati-hati dan selektif untuk membeli atau berinvestasi.

"Jadi, kami upayakan dengan menyiapkan produk investasi yang berbeda. Jika salah satu pertimbangannya adalah lokasi, maka prospek investasi properti di Gading Serpong akan sangat menarik untuk jangka panjang," ujar Andreas, Kamis (8/12/2016).

Andreas mengatakan, setelah melihat respon positif konsumen dan investor pada penawaran kavling tahap pertama, pihaknya melanjutkan proyek tahap kedua di Gading Serpong. Kavling-kavling tahap kedua itu ditawarkan dengan jumlah unit terbatas dengan harga per unit mulai Rp 575 jutaan.

"Yang lebih penting adalah jaminan kenaikan harganya bisa 26 persen dalam dua tahun," kata Andreas.

Sementara itu, Aryo Tri Ananto, Direktur Paramount Land, menjelaskan, kavling-kavling tersebut akan dibangun di beberapa klaster antara lain Menteng Village (12x15 m2), Milano Village (luas kavling 6x8 m2 dan 8x8 m2), Samara Village (luas kavling 7x9 m2, 8x10 m2, dan 9x12 m2), dan beberapa lagi.

"Jaminan yang dimaksud itu kalau harganya tidak naik, pembeli boleh membatalkan pembelian dan kami akan mengembalikan investasinya," kata Aryo.

Yang menarik, konsumen atau investor dapat mengalihkan pembelian kavling ke orang lain tanpa biaya pengalihan. Dia menilai, investasi semacam ini lebih potensial dan rendah risiko.

"Karena, kalau konsumen ingin membangun kavling tersebut sebagai rumah tinggal, pembeli bisa mendapatkan insentif 10 persen dari harga transaksi. Ini menguntungkan pembeli, karena biaya pembangunan rumah akan berkurang dan mereka dapat memprioritaskan alokasi dana untuk hal lainnya," ujarnya.

Menanti kebijakan

Berdasarkan laporan konsultan properti Jones Lang Lasalle (JLL), kondisi properti Tanah Air cenderung statis dinamis. Pasar properti stagnan, baik dari segi harga dan penjualan karena sentimen pasar yang belum merespon secara positif, meskipun adanya ekspektasi yang tinggi setelah adanya program tax amnesty atau pengampunan pajak.

"Kami bersyukur dengan perkembangan properti hingga semester ketiga tahun ini, karena kami dapat melaluinya dengan baik dan siap menyambut 2017," kata Presiden Direktur Paramount Land Ervan Adi Nugroho.

Sebagai pelaku usaha, dia mengaku optimistis dengan kondisi ekonomi di 2017, terutama sektor properti, meskipun di awal tahun kegiatan investasi sedikit tertahap. Tak lain, lanjut Ervan, karena masyarakat akan disibukkan dengan momentum politik, yaitu pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada Februari 2017.

"Tapi, kalau melihat kondisi secara makroekonomi dan kepercayaan pasar, saya optimistis bisa melalui dengan baik. Sejauh ini pemerintah masih mampu mampu mengelola situasi sosial politik dengan baik, apalagi ditunjang berbagai kebijakan untuk mendorong industri properti seperti kebijakan pelonggaran suku acuan bunga, PPh final yang dipangkas menjadi 2,5 persen dan program tax amnesty," kata Ervan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com