Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja di Jakarta Selatan, Cari Hunian di Jakarta Timur

Kompas.com - 08/12/2016, 21:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai pengembangan infrastruktur yang ada di Jakarta Timur menjadi pemicu kenaikan harga properti.

Dua infrastruktur yang tengah dibangun dan berpotensi menjadikan Jakarta Timur diburu adalah kereta cepat Jakarta-Bandung dan Light Rail Transit (LRT).

Hal ini membuat mereka yang bekerja di koridor TB Simatupang, Jakarta Selatan mencari hunian di Jakarta Timur.

"Sekarang permintaannya cukup tinggi. Ini kan ada sekitar 14 gedung perkantoran yang sedang dibangun dari 2014 sampai 2017 di Simatupang," ujar Country Manager Rumah.com Wasudewan di Jakarta, Kamis (8/12/2016).

Jika satu gedung saja dihuni 2.000 karyawan, maka 14 gedung bisa dihuni sampai 30.000 karyawan. Angka ini merupakan potensi besar bagi pasar hunian.

Menurut Wasudewan, para pekerja ini akan cenderung mencari hunian di Jakarta Timur dibandingkan Jakarta Selatan.

Pasalnya, harga hunian di Jakarta Timur relatif lebih murah daripada di selatan namun bisa diakses dalam waktu yang singkat.

"Makanya sekarang banyak muncul apartemen di Cijantung. Area Jakarta Timur lainnya seperti Taman Mini," kata Wasudewan.

Ia menambahkan, pekerja zaman sekarang merupakan generasi Y dan Z yang pola hidupnya berbeda dari generasi X.

Generasi X terbiasa bangun pagi dan berangkat kerja pukul 06.00 WIB. Sementara generasi Y dan Z cenderung berpikir praktis dan tidak mau menghabiskan banyak waktu di jalan.

Bagi generasi Y dan Z, paling tidak setengah jam harus sudah sampai di kantor. Ini artinya, mereka ingin mencari hunian yang dekat dengan kantornya.

Berdasarkan riset Colliers, pada kuartal III/2016, sejumlah apartemen yang tengah dalam pembangunan di Jakarta Timur tahun ini antara lain Bassura City dan East Park Apartment.

Sementara apartemen yang mulai konstruksi tahun depan salah satunya Podomoro Park, Sentra Timur Residence, dan Green Signature Apartment.

Masing-masing proyek ini menyumbang 600 unit, 550 unit, 3.000 unit, 605 unit, dan 800 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com