Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, Intiland Bidik Kenaikan Penjualan 50 Persen di Surabaya

Kompas.com - 08/12/2016, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - PT Intiland Development Tbk mengincar pertumbuhan penjualan (marketing sales) properti di Surabaya, senilai Rp 1,650 triliun pada tahun 2017 mendatang. Angka ini lebih tinggi ketimbang target tahun 2016 senilai Rp 1,1 triliun.

Kendati realisasi penjualan tahun ini baru mencapai 90 persen atau Rp 990 miliar per September, namun pengembang yang berbasis di Jakarta itu optimistis targetnya dapat tercapai. Demikian halnya dengan target perolehan penjualan tahun depan.

Chief Operating Officer dan Vice President Director PT Intiland Development Tbk Sinarto Dharmawan mengatakan, perseroan mengalami kondisi khusus yang berlawanan dengan kondisi umum.

"Tahun 2014 turun, demikian juga tahun 2015. Namun, tahun ini pencapaian kami justru bagus. Dibanding pengembang lain, kami lebih baik," ujar Sinarto kepada Kompas.com, Rabu (7/1/2/2016). 

Dia melanjutkan, gairah properti Surabaya dipicu pertumbuhan ekonomi yang mencapai 8 persen, atau di atas pertumbuhan ekonomi Nasional.

"Pertumbuhan properti mencapai 10 persen hingga 15 persen," ucap dia.

Kontributor terbesar perolehan Intiland di ibu kota Jawa Timur ini berasal dari residensial, baik tapak, maupun vertikal. 

Saat ini mereka tengah memasarkan apartemen Sumatera 36, The Rosebay, Graha Golf, dan Graha Natura di Surabaya Barat.

Sub-sektor properti ini adalah yang paling awal bangkit ketimbang lainnya macam perkantoran, komersial ritel, ataupun hotel dan kawasan industri.

Namun, untuk perkantoran pun, Intiland masih mendulang penjualan dari Praxis, dan Spazio Tower II. Transaksi ini terjadi karena konsep perkantoran yang ditawarkan berbeda dengan konsep perkantoran pada umumnya di kawasan central business district (CBD) Surabaya.

"Di CBD Surabaya isinya adalah perusahaan multinasional. Sementara Spazio berisi perusahaan atau para pebisnis lokal yang selama ini menjadikan ruko sebagai kantornya," jelas Sinarto.

Dia menambahkan penjualan unit-unit kantor Spazio jalan terus seiring bisnis komoditas macam kelapa sawit, dan juga tambang batu-bara mulai bergerak kembali.

Pergerakan properti Surabaya, lanjut Sinarto, sangat dipengaruhi bisnis di Kawasan Indonesia Tengah, dan Timur.

"Kalau pertambangan batu bara di Kalimantan tengah naik, properti Surabaya ikut terdongkrak. Demilian pula dengan komoditas di Sulawesi bangkit, di sini terangkat juga. Ini sinyal bagus buat properti," pungkas Sinarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com