Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pengelolaan Sampah, Jakarta Harus Belajar dari Surabaya 

Kompas.com - 05/12/2016, 17:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan komitmen Indonesia terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), pengelolaan sampah menjadi salah satu pembicaraan serius.

Selama ini, sebagian masyarakat masih menganggap enteng sampah dan membuangnya di sembarang tempat. Padahal, sampah tidak bisa dianggap remeh karena dapat menimbulkan masalah ketika pengelolaannya diabaikan.

"Jakarta saja bisa bersitegang dengan Bekasi soal pembuangan sampah. Ini bukan masalah ringan," ujar Wakil Pemimpin Redaksi Ninuk Mardiana Pambudy saat Diskusi Memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Solusi Pengelolaan Sampah, di Kompas Gramedia, Jakarta, Senin (5/12/2016).

Dalam upaya mencari solusi permasalahan sampah, salah satu kota di Indonesia yang sudah menunjukkan hasil adalah Surabaya. 

Sejak 2012, Surabaya sudah menandatangani kerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk pembangunan tenaga listrik yang berasal dari sampah.

Baru-baru ini, pemerintah kemudian mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Sampah.

"Tangerang juga sudah mulai tanda tangan (kesepakatan) dengan PLN. Tetapi barangkali perlu waktu untuk semua pihak dalam menyadari bahwa sampah ini harus diselesaikan," kata Ninuk.

Untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan tentang tantangan pengelolaan sampah di Indonesia dan solusinya, Harian Kompas bekerjasama dengan United Nations Development Programme (UNDP) menyelenggarakan diskusi bertema "Memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Melalui Solusi Pengelolaan Sampah."

Penyelenggaraan diskusi ini juga bertujuan untuk menganalisa tantangan dalam mengelola sampah di lndonesia, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mendaur ulang, serta bagaimana menggunakan kembali dan mengurangi limbah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com