Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penguatan Ekonomi Sinyal Kebangkitan Properti

Kompas.com - 30/11/2016, 08:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi ekonomi yang tengah mengalami penguatan dinilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat ideal untuk pengembangan sektor properti.

Pengembangan itu kemudian diharapkan Jokowi mampu menjadi faktor dalam menutup kesenjangan pemenuhan kebutuhan rumah atau backlog yang saat ini masih sebanyak 11,4 juta.

Kondisi penguatan ekonomi itu ditandai oleh tingkat pertumbuhan ekonomi Nasional belakangan ini. Hingga kuartal III-2016 rata-rata pertumbuhan ekonomi berada di kisaran angka 5 persen.

Angka tersebut mendorong ekonomi Indonesia berada di posisi ketiga pertumbuhan ekonomi dunia setelah India dan China. Hal ini juga didukung oleh tingkat inflasi yang terkelola dengan baik sekitar 3,5 persen.

“Kita sudah membangun perumahan kurang lebih 690 ribu unit pada 2015 lalu dan akan terus dikejar sehigga angka backlog menjadi tertutup. Didukung kondisi ekonomi kita yang sudah cukup kuat,” tutur Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) Real Estat Indonesia (REI) XV-2016 di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Oleh sebab itu, Jokowi mengimbau seluruh pengusaha properti yang tergabung dalam Real Estat Indonesia (REI) untuk terus fokus bekerja memenuhi perumahan rakyat.

"Marilah kita bekerja saja, fokus membangun untuk masyarakat dan memastikan setiap rakyat Indonesia punya tempat tinggal yang layak," imbuhnya.

Demi mendukung para pengembang, pemerintah juga telah menerapkan berbagai kebijakan terutama yang mampu memenuhi kebutuhan rumah untuk rakyat agar cepat terlaksana.

Sebut saja deregulasi perizinan dan penyederhanaan birokrasi di dalam Paket Kebijakan Ekonomi XIII.

Munas REI kemudian dinilai Jokowi juga sebagai upaya konsolidasi dengan pemerintah guna mendorong swasta merealisasikan pembangunan perumahan rakyat.

"Saya menghargai Munas REI XV-2016 ini yang konsepnya dialog dengan pemerintah mencari solusi yang sesuai dengan Keindonesiaan, jadi tidak hanya mengeluh di media sosial saja," pungkas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com