Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siklus Properti 2014-2016 Serupa Penyakit Psikosomatik

Kompas.com - 22/11/2016, 17:30 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Melambatnya pertumbuhan ekonomi yang emrambat pada sektor properti terjadi sejak 2014 hingga tahun ini. 

Volume transaksi perumahan, terutama untuk properti yang dikhususkan bagi kelas menengah ke atas, tidak sebesar pada 2012-2013.

"Kami lihatnya begini, industri properti mengalami perlambatan di 2014 seperti orang yang psikosomatik. Sakitnya dari mental bukan badannya yang sakit," ujar Country General Manager Rumah123.com Ignatius Untung saat pertemuan dengan media di kantornya, Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Dia menuturkan, dibandingkan dengan era 1998, ekonomi melemah seperti orang yang sakit karena fisiknya memang mengalami gangguan. Fundamental negara saat itu memang "sakit" sehingga banyak proyek yang mangkrak.

Sementara siklus "sakit" sektor properti yang terjadi pada 2014-2016, diakibatkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pasar.

Menurut Untung, jika memang sektor properti sedang melemah karena ekonomi turun, pasti hunian menengah ke bawah juga terdampak. Namun, hal ini tidak terjadi dalam kurun dua tahun terakhir.

"Ini properti yang ke bawah malah kenceng, tapi yang ke atas mandek. Karena, yang mengerti perekonomian kan kalangan menengah ke atas," kata Untung.

Kondisi ekonomi, kata dia, hanya berdampak pada masyarakat kalangan menengah ke atas yang memilih berpikir untuk membelanjakan uangnya di sektor properti.

Mereka khawatir, jika uangnya dibelanjakan properti sekarang, tidak akan mampu mencicilnya di kemudian hari.

"'Cara menyembuhkan penyakit mental ini ada 2 yaitu keraguan dihilangkan atau kepercayaan dinaikkan," sebut Untung.

Dia menambahkan, sebenarnya perekonomian Indonesia saat ini tidak benar-benar "sakit". Di sisi lain, pemerintah juga aktif melakukan upaya-upaya dan melahirkan regulasi baru guna menaikkan pertumbuhan.

Karena itu, Untung percaya dalam waktu dekat sektor properti bisa tumbuh lagi.

"Kepercayaan diri harus dinaikkan, pemain properti harus bangkit sama-sama," cetus dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com