Kantor Virtual Ada di Pusat Kota hingga Daerah Pinggiran

JAKARTA, KOMPAS.com - Virtual office atau perkantoran virtual dan co-working space mulai menjadi alternatif pilihan kantor saat ini karena dinilai lebih fleksibel dan murah.

Perkantoran virtual membuat pebisnis mulai dari start up hingga menengah memiliki kantor di pusat kota tanpa harus membayar mahal laiknya menyewa ruang kantor konvensional.

Sementara co-working space adalah konsep yang ditawarkan untuk berbagi tempat bekerja.

Namun tidak seperti di ruang perkantoran konvensional, orang-orang yang berbagi tempat di sana biasanya tidak berasal dari perusahaan atau bisnis yang sama.

Salah satu penyedia layanan jasa perkantoran virtual di Indonesia, yakni Regus menyasar pusat-pusat bisnis di central business district (CBD) untuk dijadikan sebagai perkantoran maya.

"Di CBD memang kami paling banyak karena memang kebutuhannya juga banyak dan perusahaan besar serta kecil maunya di CBD," Country Manager Regus Indonesia Andy Harsanto, di Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Kendati begitu, Regus tak hanya fokus di CBD melainkan di pinggiran kota seperti BSD, Kelapa Gading, dan Kebon Jeruk.

Banyak pekerja atau pebisnis yang tinggal di kawasan tersebut dan malas melakukan perjalanan ke pusat kota karena macet.

Regus melihat pasar tersebut sangat potensial dan kemudian membuat perkantoran virtual di dekat tempat mereka.

"Mereka kena macet ke pusat kota. Jadi lebih memilih Regus yang dekat dengan rumahnya daripada harus kerja dari rumah terganggu dengan anak atau tetangga. Itu yang kami tawarkan," tambah Andy.

Harga yang dipatok Regus pun relatif murah yakni Rp 239.000 dalam satu bulan.

Harga ini sudah termasuk berbagai macam layanan mulai dari resepsionis profesional untuk menangani telepon masuk dan surat-surat, hingga ketersediaan layanan kebersihan.