JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan harga rumah dalam laporan survei harga properti residensial Bank Indondsia (BI) pada kuartal III-2016, melambat dari sebelumnya.
Indeks harga properti residensial berada pada level 193,83 atau berubah tipis 0,36 persen.
Peningkatan ini cenderung melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat 0,64 persen.
Berdasarkan wilayah, kenaikan harga rumah terendah terjadi di Denpasar dan tertinggi masih dipegang Manado. Catatan ini sama dengan kuartal II-2016.
"Kenaikan harga rumah tertinggi terjadi di Manado seiring dengan pesatnya pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut," tulis BI.
Survei ini juga menunjukkan, indeks pertubuhan harga rumah di Manado pada kuartal III-2016 berada pada level 302,89 atau naik secara tahunan sebesar 8,77 persen.
Sementara jika dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama, level indeks harga properti Manado tercatat 278,48.
Adapun untuk pertumbuhan paling kecil terjadi di Denpasar dengan indeks pada level 184,52 atau 5,92 persen.
Secara keseluruhan, harga properti residensial tumbuh melambat baik selama triwulanan dan tahunan.
Secara triwulanan, pertumbuhan harga properti tercatat 0,36 persen. Sedangkan secara tahunan, harga properti tumbuh 2,75 persen.
Pertumbuhan ini cenderung melambat dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat masing-masing 0,64 persen dan 3,39 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.