Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif PPh Final Turun, Pertumbuhan Harga Rumah Melambat

Kompas.com - 17/11/2016, 21:39 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga properti residensial tumbuh melambat baik secara kuartalan maupun tahunan. Demikian menurut survei Bank Indonesia.

Secara kuartalan, pertumbuhan harga properti tercatat 0,36 persen. Sedangkan secara tahunan, harga properti tumbuh 2,75 persen.

Pertumbuhan ini cenderung melambat pada kuartal III-2016, dan tahun sebelumnya yang tercatat masing-masing 0,64 persen dan 3,39 persen.

"Pertumbuhan kenaikan harga rumah melambat dibanding periode sebelumnya diindikasikan karena pengaruh penurunan tarif PPh (Pajak Penghasilan) final atas pengalihan tanah dan atau bangunan," tulis survei BI.

Tarif PPh final turun yang sebelumya 5 persen menjadi 2,5 persen dari nilai transaksi yang diterima penjual. Perubahan ini mulai berlaku pada September 2016.

Perlambatan kenaikan harga rumah terutama terjadi pada rumah tipe besar. Hasil survei mengindikasikan, semua tipe rumah mengalami kenaikan harga yang melambat.

Pertumbuhan harga terendah terjadi pada tipe rumah besar yakni 0,05 persen. Dalam hasil survei tersebut, indeks harga properti rumah tipe besar tercatat 169,31 pada kuartal ketiga.

Pada periode yang sama indeks rumah tipe kecil dan menengah masing-masing tercatat 218,55 dan 194,24.

Metodologi

Survei harga properti residensial ini dilakukan terhadap sampel pengembang proyek perumahan di 14 kota, yaitu Jabodebek, Banten, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Manado, Makasar, Denpasar, Pontianak, Banjarmasin, Bandar Lampung, Palembang, Padang, dan Medan.

Jumlah responden mencakup 50 pengembang utama di wilayah Jabodebek-Banten dan sekitar 441 pengembang di 15 Kantor Perwakilan Dalam Negeri Bank Indonesia.

Pengumpulan data dilakukan secara langsung mencakup data harga jual rumah, jumlah unit rumah yang dibangun dan dijual pada triwulan bersangkutan, serta prakiraan harga jual rumah dalam triwulan berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com