Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Entaskan 23.000 Hektar Kawasan Kumuh, Pemerintah Kucurkan Rp 10 Triliun

Kompas.com - 15/11/2016, 21:00 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan dapat mengentaskan 23.00 hektar kawasan kumuh dalam lima tahun.

Dana yang disiapkan untuk memperbaiki kampung perkotaan yang kumuh tersebut sekitar Rp 10 triliun.

"Target kami 23.000 hektar lebih selama lima tahun. Ada 269 kota targetnya," ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Sri Hartoyo, Selasa (15/11/2016).

Dia menjelaskan, untuk kawasan kumuh terdata 2.500 hektar. Sedangkan sisanya dalam kondisi kumuh ringan, sehingga sifatnya nanti adalah upaya pencegahan.

"Semuanya berbasis Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM). Jadi ada dua pencegahan dan peningkatan kualitas, preventif dan kuratif," sebut Hartoyo.

Sampai saat ini, ada 40 kota yang telah ditetapkan sebagai kota tanpa kumuh (Kotaku), sehingga dapat dikatakan, program berbasis IBM ini cukup efektif.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan program "Kotaku" di kelurahan Karangwaru menjadi salah satu contoh sukses.

Masyarakat yang selama ini mengharapkan bantuan pemerintah, tetapi sekarang berdaya sendiri. Jadi, dapat dikatakan program berbasis IBM ini cukup berjalan dan efektif.

"Selain menyerap tenaga kerja, padat karya juga kerjasama masyarakat serta rasa menjaga dan memeliharanya lebih tinggi. Kotaku di Karangwaru ini contohnya," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com