Basuki: KPR Pekerja Non-formal Akan Dilebur dengan Tapera

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memperkirakan kredit pemilikan rumah (KPR) mikro untuk pekerja non-formal akan dihimpun melalui Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

KPR mikro diwacanakan karena selama ini pekerja non-formal yang berkategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mengalami kesulitan dalam mengakses KPR reguler.

Para pekerja MBR non-formal tidak memiliki penghasilan tetap sehingga dianggap berisiko untuk diberikan fasilitas KPR.

"Ya untuk sampai sekarang ini belum ada peraturan non-formalnya, mungkin nanti kalau ada Tapera bisa masuk ke sana," kata Basuki selepas membuka Property Cup X 2016 di Jakarta, Sabtu (12/11/2016).

Basuki berharap pada 2017 nanti KPR mikro tersebut bisa digabung dengan Tapera sehingga akan menjadi lebih inklusif peraturannya.

Selain akan digabung dengan Tapera, KPR mikro disebut akan memiliki unsur pemberdayaan dari perusahaan pembiayaan agar nantinya MBR non-formal ini dapat mengatur kreditnya dan bisa sesuai dengan tujuan.

Direktur Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitorus menyatakan, harga rumah KPR mikro akan lebih rendah dari harga rumah subsidi atau di bawah Rp 133 juta dengan tenor 20 tahun.