Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Pengendalian Sungai Hanya Cukup untuk 153 Kilometer

Kompas.com - 05/11/2016, 09:04 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggaran untuk mengatasi banjir dan bencana air lainnya di Indonesia dinilai lebih rendah dibandingkan negara lain yang bisa mencapai 70 persen.

Di Indonesia, salah satu cara untuk mencegah banjir adalah dengan pengendalian sungai yang kebutuhannya mencapai 24.000 kilometer.

"Pengendalian sungai pada 2016 hanya untuk 153 kilometer. Padahal yang dibutuhkan 24.000 kilometer," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Imam Santoso saat diskusi media di Jakarta, Jumat (4/11/2016).

Anggaran Ditjen SDA juga mencakup perbaikan sungai-sungainya. Hal inilah yang membuat pemerintah tidak bisa melakukan perbaikan pada seluruh sungai sekaligus.

Menurut Imam, setiap tahunnya ada sungai atau titik-titik yang diprioritaskan. Untuk itu, anggaran SDA dibuat semaksimal dan seefektif mungkin terutama di daerah-daerah strategis.

"Biasanya sungai yang benar-benar melindungi daerah strategis seperti Jakarta, Semarang, dan Bandung. Jadi kami konsentrasi di sana," kata Imam.

Akibat iklim ekstrim

Selain karena pengendalian sungai yang terkonsentrasi di daerah-daerah tertentu, banjir kerap terjadi karena adanya iklim ekstrim.

Hal tersebut ditandai dengan kondisi hujan yang sangat tinggi. Sungai-sungai di Indonesia sebenarnya didesain untuk menampung air di bawah curah hujan 100 milimeter.

"Yang terjadi sekarang curah hujan besar. Bandung misalnya kemarin sampai 205 milimeter, padahal kapasitas yang ada hanya maksimal 110-120 milimeter," jelas Imam.

Ia menambahkan, banjir akan terjadi semakin parah ketika curah hujan ini turun dalam waktu yang panjang. Sungai tidak akan mampu menampung air sebanyak itu.

Kejadian serupa Bandung juga terjadi di Gorontalo. Di sana sempat terjadi banjir, padahal kondisi sungainya bagus.

"Dengan kapasitas yang ada, namun curah hujan tinggi, air melimpas dari sungai," tutur Imam.

Untuk mengantisipasi hal ini, menurut dia, pemerintah memperingatkan kepada kepala balai-kepala balai di daerah tentang kemungkinan hujan terjadi di luar kebiasaan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com