Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kajian NCICD Tidak Akan Rampung dalam Waktu Dekat

Kompas.com - 03/11/2016, 20:23 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi III Bidang Infrastruktur Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman Ridwan Djamaluddin membantah bahwa kajian proyek pembangunan tanggul laut raksasa atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) bakal selesai dalam waktu dekat.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah melakukan finalisasi terkait proyek tersebut dan telah mendekati final pada akhir Oktober 2016.

"Oktober itu bukan selesai kajian NCICD-nya, tapi kami mau selesaikan kebijakan mendasar pemerintah. Kalau desain teknis ini lama pengerjaannya dan tidak murah, jadi kami harus hati-hati supaya NCICD sesuai dengan kebutuhan Jakarta," ungkap Ridwan saat ditemui media di Hotel JS Luwansa Jakarta, Kamis (3/11/2016).

Ridwan kemudian menjelaskan, saat ini pemerintah tengah fokus ke fase A yang ditujukan untuk melindungi Jakarta dari bencana ekologis.

Setelah itu, lanjut Ridwan, pengembangan selanjutnya bakal dikaji secara nasional sehingga pembangunan NCICD ini bisa terpadu dan sama.

Proyek NCICD dibangun dalam tiga tahapan. Tahap pertama atau tahap A berupa penguatan sistem tanggul laut dan sungai yang telah ada dan ditargetkan selesai pada 2017.

Sementara itu, tahap B akan dimulai pada periode 2018-2025 berupa konstruksi tanggul laut lepas di pantai bagian barat Teluk Jakarta.

Sedangkan tahap C akan ditandai dengan pembangunan tanggul laut lepas pantai di Timur Teluk Jakarta.

Di dalam tahap B dan C juga akan terdapat reklamasi dan pembangunan 17 pulau.

Adapun tujuan pembangunan NCICD ini, menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, tidak untuk mengatasi banjir DKI Jakarta.

"NCICD ini bukan untuk banjir, tapi untuk lingkungan, untuk rejuvenation sesuai dengan studi kami bahwa 15 tahun lagi tidak akan ada sungai lagi dan akibat gravitasi langsung turun ke laut," tegasnya saat jumpa pers di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Selain itu, lanjut Basuki, NCICD ini juga akan berfungsi untuk menahan air bersih atau reservoir sehingga nantinya penduduk sekitar tak perlu mengambil air tanah lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com