Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Non-fisik Lebih Dibutuhkan KSPN

Kompas.com - 02/11/2016, 19:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Demi merealisasikan target 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019 mendatang, pemerintah mengembangkan 10 dari 25 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Ke-10 kawasan tersebut adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai.

Dari kondisi yang ada dan akan dilakukan terlihat bahwa pemerintah berkonsentrasi untuk membangun fisik berupa infrastruktur dan melupakan pembangunan non fisiknya.

"Pemerintah lebih fokus membangun infrastrukturnya dan promosinya tetapi melupakan pembangunan non fisiknya, yaitu pembangunan perilaku masyarakat pendukung 10 destinasi itu karena perilaku memegang peranan penting sebuah destinasi," kata Praktisi dan Pemerhati Pariwisata I Wayan Puspa Negara, kepada Kompas.com, Senin (31/10/2016).

Menurut Wayan, jika sebuah kawasan pariwisata sudah bagus dan didukung infrastruktur memadai tapi tak didukung masyarakatnya, maka hal itu tidak ada gunanya.

Oleh sebab itu, ada baiknya pemerintah juga menaruh perhatian terhadap hal tersebut dan mulai melakukan pembangunan non fisik seiring pembangunan infrastruktur.

"Pemerintah mesti melakukan pembinaan perilaku masyarakat seperti membentuk kelompok masyarakat sadar pariwisata di 10 KSPN tersebut," tambah Wayan.

Tidak hanya pembentukan kelompok masyarakat sadar pariwisata, Wayan juga menyarankan pemerintah agar membuat standarisasi terkait perilaku masyarakat di 10 KSPN.

Adapun sadar masyarakat ini bisa ditunjukkan dari perilaku masyarakat yang mau menerima orang-orang dari berbagai negara dan menumbuhkan sifat asli bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi keramahtamahan.

Keramahtamahan ini kemudian menjadi satu nilai yang mesti dipunyai masyarakat di sekitar 10 KSPN agar mampu menarik kunjungan wisatawan mancanegera.

Selain itu, sikap tersebut juga dianggap sesuai dengan standar internasional yang coba diterapkan pemerintah di setiap obyek pariwisata Indonesia.

"Pariwisata ini hanya bisa tumbuh jika keramahtamahan ini muncul. Jadi keramahtamahan ini mesti dikembangkan oleh pemerintah dan masyarakat lokal," pungkas Wayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com