Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNICEF: Polusi Udara Bunuh 600.000 Anak Tiap Tahun

Kompas.com - 31/10/2016, 22:35 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - UNICEF mengimbau seluruh pemimpin dunia agar mengurangi polusi udara karena menjadi penyebab kematian banyak anak tiap tahunnya ketimbang malaria dan HIV/AIDS.

Sekitar 600.000 anak di bawah usia lima tahun meninggal tiap tahunnya akibat penyakit yang ditimbulkan oleh polusi udara luar ruangan atau di dalam ruangan, terutama di negara miskin.

Lebih parahnya, polusi udara tidak hanya membunuh anak-anak melainkan juga bayi yang belum lahir.

Polutan tidak hanya menyakiti perkembangan paru-paru anak-anak, tetapi juga mengalir melalui pembuluh darah otak sehingga mampu memberikan kerusakan permanen terhadap perkembangan otak anak-anak dan masa depannya.

"Tidak ada kelompok masyarakat yang mampu mengabaikan polusi udara ini," kata Direktur Eksekutif UNICEF Anthony Lake saat mempresentasikan laporan berjudul "Clear the Air for Children."

Laporan itu dirilis seiring dengan bakal digelarnya Konferensi Perubahan Iklim PBB di Marrakech, Maroko atau dikenal sebagai COP22 pada 7-18 November 2016 mendatang.

COP21 sebelumnya dilakukan di Paris pada November 2015 dan menerima banyak perhatian karena kehadiran banyak pemimpin dunia di sana.

Konferensi tersebut mencapai tujuan besarnya, yakni meraih kesepakatan legal untuk terus membuat pemanasan global tetap di bawah ambang batas kritis menurut para ilmuwan sebesar 2 derajat Celcius dan berkomitmen untuk mewujudkan nol polusi pada 2100.

UNICEF kemudian meminta para pemimpin dunia yang hadir di COP22 untuk melakukan empat hal penting.

Pertama, mengurangi polusi dengan cara memotong anggaran untuk konsumsi bahan bakar fosil dan mulai berinvestasi untuk energi terbarukan.

Kedua, meningkatkan akses anak-anak ke pusat kesehatan termasuk memperbanyak program imunisasi dan sosialisasi tentang pneumonia yang merupakan "pembunuh utama" anak-anak berusia di bawah lima tahun.

Berikutnya, meminimalisasi paparan polusi udara yang diterima anak-anak dengan cara menjauhkan sekolah mereka dari pabrik-pabrik atau sumber polusi lainnya dan menggunakan kompor listrik di dalam rumah.

Terakhir, UNICEF meminta para pemimpin dunia untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap polusi udara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com