Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesadaran Itu Muncul Setelah Diterjang Banjir

Kompas.com - 28/10/2016, 09:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Penanaman pohon yang difasilitasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di bantaran Sungai Citarum disambut baik beberapa komunitas sungai.

Salah satunya adalah Komunitas Barudak Baraya Cisangkuy Citarum (B2C2). Menurut mereka yang berada di Desa Rancamanyar, Kabupaten Bandung, dan sehari-hari berinteraksi dengan Sungai Citarum, kegiatan penanaman pohon ini memberikan dampak positif bagi masyarakat.

"Kalau melihat program yang sekarang lagi dikerjakan ini salah satu indikasi untuk memberikan penyadaran ke masyarakat agar mempertahankan sumber daya air yang merupakan sumber kehidupan," kata Ketua Komunitas B2C2 Abah Edi kepada Kompas.com, di Bandung, Kamis (27/10/2016).

Selama ini masyarakat yang berhubungan langsung dengan Sungai Citarum tak pernah sadar bahwa mereka memiliki air dan tidak tahu apakah dalam kurun waktu 10 hingga 20 tahun nanti masih memiliki air untuk kehidupan.

Sebagai salah satu komunitas Sungai Citarum, B2C2 sendiri dibentuk berdasarkan rasa kesadaran bersama sebagai korban banjir. Selain itu, kemunculannya juga disadari oleh keprihatinan melihat Sungai Citarum yang kian lama kian tercemar.

"Kedua, karena kami daerah bencana kami mau meminimalisasi pengurangan resiko bencana dengan tekad komunitas. Yang sudah dilakukan adalah kami di melakukan pelatihan-pelatihan kerjasama dengan BBWS dan bersih-bersih sungai," imbuh Abah Edi.

Menurut Abah Edi, banjir di sekitaran Sungai Citarum terjadi lantaran ada kebocoran dari drainase-drainase yang memang belum memadai.

Imbasnya, rumah-rumah pun terendam karena adanya saluran air yang melalui zona wilayah sungai. Oleh sebab itu, B2C2 bersama dengan BBWS Citarum tengah berupaya membuat pintu-pintu air agar air sungai tidak langsung masuk ke saluran air menuju rumah.

Permasalahan lainnya yang menyebabkan banjir di sekitar Sungai Citarum adalah kebiasaan masyarakat di sana membuang sampah di sungai dan menjadikan Sungai Citarum sebagai tempat sampah raksasa.

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak lagi membuang sampah di sungai. Walaupun sulit tapi Insya Allah kami akan berusaha karena kalau tidak diupayakan akan terus kena bencana," tandas Abah Edi.

Adapun penanaman pohon yang dilakukan BBWS Citarum Ditjen SDA Kementerian PUPR ini merupakan salah satu program dalam rangka Hari Habitat Dunia yang diperingati setiap Oktober.

Selain kerap banjir, pemilihan lokasi di Desa Rancamanyar tersebut karena adanya bangunan liar sehingga daerah aliran sungai (DAS) menjadi tertutupi.

"Penanaman pohon di bantaran Sungai Citarum ini di lokasi hasil penertiban kerjasama BBWS Citarum dan Pemkab Bandung serta apresiasi Kades Rancamanyar dan alhamdulillah areal sepanjang dua kilometer ini bisa dilakukan penataan," ungkap Kepala BBWS Citarum Yudha Mediawan.

Sebanyak 2.500 pohon ditanam di areal seluas 1,2 kilometer dan melibatkan instansi-instansi di Bandung seperti DPRD, komunitas sungai, Garnisun, pemerintah kabupaten, dan TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com