Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 9 Bulan, Intiland Raup Pendapatan Usaha Rp 1,7 Triliun

Kompas.com - 27/10/2016, 18:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Intiland Development Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan usaha 5,3 persen menjadi Rp 1,7 triliun selama 9 bulan tahun 2016.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengungkapkan meningkatnya pendapatan usaha perseroan seiring dengan progres penyelesaian pembangunan sejumlah proyek baru.

Proyek-proyek tersebut antara lain apartemen 1Park Avenue, Regatta, kawasan perumahan Serenia Hills, dan Graha Natura.

“Peningkatan pendapatan terutama didapat dari pengakuan penjualan dari beberapa proyek di segmen perumahan dan mixed-use & high rise seperti proyek Serenia Hills dan Regatta” kata Archied dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (27/10/2016).

Pada sisi kinerja profitabilitas, Intiland membukukan laba kotor Rp 709,3 miliar, atau naik 6,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015. Sementara laba usaha perseroan tercatat Rp 273,1 miliar atau naik 6,4 persen.

Berbanding terbalik dengan perolehan laba bersih senilai Rp205,3 miliar. Laba bersih ini sedikit menurun dibandingkan perolehan pada triwulan III-2015 sebesar Rp 214,9 miliar.

"Meningkatnya jumlah beban usaha dan beban lain-lain menjadi faktor penyebab tertahannya laju pertumbuhan laba bersih," kata Archied.

Ditinjau dari segmentasi pengembangannya, proyek-proyek mixed-use & high rise masih menjadi kontributor pendapatan usaha terbesar, mencapai Rp 916 miliar atau 55,2 persen dari keseluruhan.

Kontributor berikutnya berasal dari segmen pengembangan kawasan perumahan sejumlah Rp 484,3 miliar atau 29,2 persen.

Sedangkan segmen properti investasi yang berasal dari penyewaan ruang kantor, ritel, klub olahraga dan lapangan golf, serta penyewaan pergudangan menyumbang pendapatan usaha Rp 250,3 miliar atau 15 persen.

Kemudian kawasan industri mencatatkan pendapatan dari penjualan lahan senilai Rp 7,8 miliar.

Berdasarkan tipenya, pendapatan dari pengembangan (development income) berkontribusi Rp 1,41 triliun atau 85 persen dari seluruh pendapatan usaha Perseroan.

Sementara sisanya atau Rp 250,3 miliar berasal dari pendapatan berkelanjutan (recurring income).

Menurut Archied kontribusi pendapatan berkelanjutan ini mengalami lonjakan sebesar 53,6 persen dari hasil pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 163 miliar.

Mulai beroperasinya kawasan perkantoran terpadu South Quarter dan pendapatan dari kawasan industri secara langsung memberikan kontribusi cukup signifikan pada peningkatan pendapatan berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com