Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Rumah Mewah, Margin Pengembang 100-1000 Persen

Kompas.com - 23/10/2016, 14:30 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kebanyakan rumah murah atau rumah dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dibangun oleh pengembang-pengembang kecil.

Sementara pengembang besar cenderung enggan membangun perumahan murah. Pasalnya, rata-rata margin perumahan murah hanya 10 persen.

Apalagi jika ada kredit macet, penjualan atau akad tertunda, margin bisa turun bahkan hilang sama sekali.

"Beda dengan rumah mewah, margin bisa 100-1000 persen," ujar Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo saat diskusi "Menilik Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XIII, Apakah Mampu Mendorong Program 1 Juta Rumah?", di Sentul City, Bogor, Sabtu (22/10/2016).

Ia mencontohkan, jika pengembang membeli kawasan seluas 1.000 hektar dengan harga tanah Rp 50.000 per meter persegi.

Setelah dibangun infrastruktur dan gerbang perumahan yang menarik, harga tanah bisa naik menjadi Rp 1 juta lebih.

Jika dikalikan dengan luas lahan tersebut, keuntungan pengembang dari harga tanah saja sudah berlipat-lipat.

Eddy menambahkan, hal tersebut menyebabkan rumah murah tidak menarik bagi para pengembang dengan modal yang besar.

Ia mengaku sering melihat pengembang besar membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan besar, namun ternyata bukan itu fokus utamanya.

"Misalnya tanah yang dikuasai pengembang 5.000 hektar, kalau buat rumah murah, itu bukan subsidi. Jumlahnya juga paling hanya 5 persen dari luas lahan. Setelah itu, harga naik dan lahan lain jadi untuk komersil," tutur Eddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com