Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KEK Tanjung Kelayang Mulai Digeber 2018

Kompas.com - 23/10/2016, 09:19 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

TANJUNG PANDAN, KOMPAS.com - Sejak ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2016, ekspektasi publik terhadap Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung, Bangka-Belitung, demikian tinggi.

Termasuk Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Alex Noerdin, saat diwawancarai Kompas.com, Sabtu (22/10/2016).

"Seperti apa perkembangan KEK Tanjung Kelayang ini. Sumsel saja tidak ada kawasannya yang dibuat khusus seperti Tanjung Kelayang," kata Alex.

Menanggapi hal tersebut Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, Iptek, dan Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Safri Burhanuddin menjelaskan pembangunan KEK Tanjung Kelayang akan mulai digeber pada 2018 mendatang.

Untuk tahun ini, ada tiga KEK yang diprioritaskan pemerintah pusat yakni KEK Danau Toba, KEK Borobudur, dan KEK Mandalika.

"Sementara Tanjung Kelayang mulai 2018. Saat ini investornya, Dharmawangsa Group masih dalam proses pematangan lahan," ujar Safri.

Jika investor sudah melakukan perannya, kata Safri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung pun harus mendukungnya. Misalnya melalui penyelenggaraan berbagai event wisata.

Idealnya, Pemkab Belitung mengagendakan 12 event wisata dalam setahun. Separuh di antaranya berlevel internasional.

Banyaknya acara bertaraf internasional sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan industri pariwisata yang pada gilirannya meningkatkan perekonomian Kabupaten Belitung.

Selain itu, Safri juga menyarankan Pemkab Belitung untuk merangkul pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terutama kerajinan dan barang kreatif sebagai upaya mengidentifikasi ciri khas daerah.

"Pemkab harus kreatif dan inovatif menggelar acara-acara seperti festival mancing sendiri, lomba membuat wadah merica sebagai hasil bumi sendiri, festival atraksi budaya," imbuh Safri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com