Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Bangun "Smart Apartment" di Balikpapan

Kompas.com - 22/10/2016, 20:33 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) sedang membangun apartemen 24 lantai di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Gedung itu rencananya akan dihuni karyawan Pertamina yang sebagian besar bekerja di kilang pengolahan di Balikpapan.

“Dibangun dalam dua tahap dengan anggaran Rp 60 miliar," kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia, Rachmad Hardadi, Sabtu (22/10/2016).

Hardadi meninjau lokasi pembangunan bersama 10 anggota Komisi VII DPR RI yang membidangi energi dan sumber daya mineral. Rombongan Komisi VII dipimpin Wakil Ketua Komisi VII, Fadel Muhammad.

Sebelum ke area pembangunan apartemen, Komisi VII meninjau perkembangan proyek pembangunan kilang di Bontang dan Balikpapan. 

Situs proyek sebelumnya merupakan rumah-rumah eksotik zaman Belanda yang kemudian digunakan sebagai hunian pekerja kilang minyak.

"Tapi senior-senior kami akhirnya mau mengerti untuk kepentingan perusahaan dan Negara,” kata  Hardadi.

Pertamina pun kemudian membangun apartemen setinggi 24 lantai terdiri dari 299 unit dan satu gedung parkir enam lantai.

Tipikal unit apartemen terdiri dari ukuran 58 meter persegi hingga 140 meter persegi.

Berbeda dengan pembangunan gedung tinggi lain, fasilitas tempat tinggal karyawan ini dikebut 11 bulan saja.

Pengerjaan dengan waktu singkat tentu membutuhkan inovasi dan dana tak sedikit.

“Gedung tinggi biasa seperti ini 3 tahun pengerjaan. Karenanya bisa lebih mahal 20-30 persen. Waktu pengerjaan floor to floor saja biasanya 2 minggu. Tapi, yang ini lima hari,” kata Kepala Operasional Pembangunan PT PP (persero) Tbk sebagai kontraktor, Peter Handika.

Peter mengatakan, hunian ini dirancang dengan sistem otomatis dan dikendalikan secara terpusat. Bangunan dibuat mudah mendeteksi bahaya secara dini, terutama kebakaran.

“Termasuk mana lift yang mati dan mana yang jalan saat keadaan darurat. Begitu juga dengan tangga darurat mana yang bisa dipakai. Dibuat sebagai smart building,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com