Harga Lahan di Belitung Tembus Rp 4 Juta Per Meter Persegi

TANJUNG PANDAN, KOMPAS.com - Nama Belitung lekat dengan Laskar Pelangi. Buku karya Andrea Hirata tersebut berkisah tentang anak-anak sekolah di kabupaten yang secara administrasi masuk wilayah Provinsi Bangka-Belitung (Babel).

Pasca buku tersebut difilmkan dengan latar pantai Tanjung Tinggi, popularitas Kabupaten Belitung terus meroket. 

Hingga kemudian peristiwa Gerhana Matahari Total (GMT) terjadi pada tahun 2015 lalu, Kabupaten Belitung mencapai puncak keterkenalannya.

Tentu saja, hal ini mendongkrak aktivitas ekonomi terutama bisnis pariwisata, dan akomodasi atau perhotelan makin meningkat.

Pada gilirannya, harga lahan pun terkatrol tinggi.

Menurut Manager Cottage and Beach Cafe Tanjung Kelayang, Andre Anthoni, harga lahan di sepanjang Pantai Tanjung Kelayang saja sudah mencapai angka Rp 2 juta per meter persegi.

Sementara harga lahan di pusat kota Tanjung Pandan berada pada level Rp 4 juta per meter persegi.

"Permintaan lahan semakin meningkat karena banyak investor yang mencari lahan untuk dikembangkan perhotelan dan properti komersial," kata Andre kepada Kompas.com, Sabtu (22/10/2016).

Setelah Belitung, khususnya Tanjung Kelayang ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2016, Andre memprediksi pergerakan harga lahan akan semakin cepat.