Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Ruang Terbuka Hijau, Jakarta Bangun Ruang Terbuka Biru

Kompas.com - 18/10/2016, 22:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan masyarakat akan air membuat persediaan air bawah tanah kian menipis. Tidak menutup kemungkinan, air tanah akan habis karena terus dikuras.

Untuk mencegah hal tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan pembangunan waduk dan bendungan.

"Selain ruang terbuka hijau (RTH), kami juga akan membuka ruang terbuka biru (RTB). Ruang ini adalah pembangunan waduk dan bendung-bendung untuk menangkap air," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat sambutan acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD REI DKI Jakarta 2016, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (28/10/2016).

Djarot mengatakan, persoalan air yang dihadapi Jakarta menjadi sangat krusial. Daerah tangkapan air di hulu, yakni Bogor, sudah tidak lagi maksimal. Sementara di bagian hilir, yaitu Jakarta, air tanah juga diambil terus-menerus.

Djarot mengatakan, sekarang saja sudah mulai terasa, ketika musim kemarau panjang tiba, sulit mengambil air dari bawah tanah.

"Ke depan, faktor lingkungan ini dapat perhatian dari kita semua. Hitungannya harus memang betul. Perbanyak daerah resapan air, bikin sumur serapan yang besar-besar," jelas Djarot.

Supaya tidak banjir, Pemprov akan melarang daerah-daerah cekung untuk dibangun perumahan. Alih-alih menjadi kawasan perumahan, Darot mengatakan area ini akan dibangun waduk.

Dengan demikian, air bisa ditampung dan disimpan sehingga tidak langsung mengalir ke laut.

Adapun RTH di Jakarta yang tersedia oleh Pemprov, imbuh Djarot, hanya 10 persen. Ditambah dengan RTH yang dibuat masyarakat sebesar 10 persen, maka totalnya 20 persen.

Ia mengingatkan kepada para pengembang, khususnya yang tergabung dalam REI, kalau mau bangun gedung harus mempertimbangkan RTH.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com