Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Pasar Konstruksi Afrika, Indonesia Bisa Tambah Devisa

Kompas.com - 17/10/2016, 15:13 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain di dalam negeri, Indonesia juga perlu membantu perkembangan infrastruktur negara lain.

Hal tersebut dapat memperkuat hubungan dengan negara lain, menunjukkan kualitas bangsa, sekaligus menambah devisa.

"Jadi persaingan internasional sudah mulai. Kontraktor yang besar kita dorong ke luar negeri. Kalau kita sudah ekspor material dan mengirim tenaga ahli, itu ada devisa masuk," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Anita Firmanti Eko Susetyo di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (17/10/2016).

Menurut Anita, Indonesia harus berusaha memasuki pasar yang lebih banyak di luar negeri. Pasalnya, kontraktor Indonesia sudah bisa disandingkan dengan kontraktor asing.

Dia menambahkan, saat ini terbuka kesempatan untuk memasuki pasar di Afrika, dalam hal ini Tanzania.

Negara ini, tengah dalam pengembangan infrastruktur yang cukup progresif. Begitu pula dengan negara-negara lain di Afrika.

"Ini awal yang baik untuk bidang infrastuktur di Indonesia dengan membesarkan pasar dan menarik devisa lebih banyak untuk negara kita," jelas Anita.

Hari ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menerima kunjungan dari Asociation of Citizen Contractors Tanzania (ACCT) atau Asosiasi Kontraktor Tanzania.

Kunjungan ini diterima oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Yusid Toyib mewakili Menteri PUPR, sedangkan rombongan dari Tanzania dipimpin oleh Duta Besar RI untuk Tanzania Zakaria Anshar.

Sebanyak 21 orang anggota Asosiasi Kontraktor Tanzania yang terdiri dari kontraktor bangunan dan sipil serta kontraktor bidang mekanik, elektrik dan air conditioning melakukan pertemuan dengan Kementerian/Lembaga di Indonesia yang memiliki otoritas dalam pembuatan kebijakan sektor konstruksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com