Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Progres Konstruksi Bendungan Kuningan Baru 26,69 Persen

Kompas.com - 08/10/2016, 10:45 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

KUNINGAN, KOMPAS.com - Sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan di daerah-daerah, pembangunan bendungan menjadi salah satu cara yang digunakan pemerintah, tak terkecuali pembangunan Bendungan Kuningan di Jawa Barat.

Bendungan Kuningan menjadi satu dari delapan bendungan baru yang ditargetkan dibangun pada 2016 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan menjadi bagian dari program 49 bendungan baru dalam RPJMN 2015-2019.

"Bendungan Kuningan ini manfaatnya adalah untuk irigasi sawah seluas 3.000 hektar, penyediaan air baku, dan untuk pembangkit listrik tenaga air," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cisanggarung Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Dwi Ariyani, di Kuningan, Jawa Barat, Jumat (7/10/2016).

Dalam perolehan lahannya, Dwi mengungkapkan ada sharing atau pembagian lahan dari dua provinsi, yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Oleh sebab itu, pengairan dari bendungan dengan total luasan 284,45 hektar ini terbagi ke dua provinsi tersebut.

Pembagian lahan itu juga berdampak pada pembiayaan pembangunan Bendungan Kuningan yang bervariasi dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Kementerian PUPR, Provinsi Jabar dan Jateng, serta APBD Kuningan dan Brebes.

Bendungan dengan total kapasitas air sebanyak 25,995 juta meter kubik ini tengah dalam tahap konstruksi untuk bisa diselesaikan sebelum tahun 2019 nanti.

Hingga saat ini, progres konstruksinya baru 26,69 persen dari target 25 persen yang ditetapkan.

"Ini diperoleh dari pembangunan terowongan penggerak, saluran pelimpah, jalan akses, galian pondasi bendungan, dan perbaikan pondasi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com