Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkantoran "Over Supply", Pengelola Terpaksa Turunkan Harga Sewa

Kompas.com - 05/10/2016, 10:09 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berlebihnya pasokan ruang perkantoran di Central Business District (CBD) Jakarta memaksa pemilik dan pengelola mengoreksi harga sewa dengan besaran 10 hingga 20 persen. 

Bahkan beberapa di antaranya membanderol harga sewa sesuai kesepakatan dengan calon penyewa (tenant). 

Hal ini, menurut Senior Associate Director Office Services Colliers International Indonesia Ricky Tarore dilakukan oleh para pemilik dan pengelola gedung perkantoran baru dan lama yang tingkat huniannya di bawah 50 persen.

Pertimbangan mereka bersedia menurunkan harga sewa dan melakukan negosiasi harga supaya ada dana masuk untuk merawat gedung.

"Ketimbang dibiarkan kosong, sementara uang ratusan miliar sudah mengendap di gedung tersebut, lebih baik koreeksi harga dan renegosiasi," ungkap Ricky kepada Kompas.com, Selasa (4/10/2016). 

Ricky menuturkan gedung perkantoran baru yang terpaksa harus menyesuaikan harga adalah Gama Tower, Centennial Tower, dan beberapa gedung perkantoran baru di Central Business District Sudirman, dan Kuningan.

Sementara pengelola Capital Place yang dikembangkan PT Mahkota Prima Properti, menurut Ricky, tidak bersedia menurunkan harga, dan bergeming menerapkan harga sewa tinggi. Hasilnya, tingkat hunian pun masih berada pada posisi 10 persen.

"Pasalnya, gedung tersebut dimiliki sebagian oleh perusahaan investasi Singapura dan dikelola oleh bule. Jadi mereka tidak mau turun harga," sebut Ricky.

Capital Place yang dirancang seluas 90.511 meter persegi atau nett leasable area (NLA) merupakan bagian dari pengembangan properti multifungsi Capital Place di area 2 hektar.

Selain gedung perkantoran, terdapat hotel mewah yang dikelola St Regis Hotels and Resorts, dan ruang ritel dengan tenant-tenant premium.

Secara umum, Jakarta akan menambah ruang perkantoran seluas 555.181 meter persegi hingga akhir 2016 nanti. Sebanyak 63,2 persen di antaranya dikontribusi gedung perkantoran di CBD Jakarta.

Sementara pasokan baru melonjak, tidak demikian halnya dengan tingkat okupansi. Dalam catatan Colliers Internasional Indonesia, tingkat hunian terus mengalami penurunan menjadi 85,4 persen per kuartal III-2016.

Tentu saja peenurunan tersebut berdampak pada harga sewa yang terus tertekan. Secara triwulanan saja penurunan harga sewa sebesar 4,8 persen menjadi rata-rata  Rp 329.448 per meter persegi per bulan.

"Penambahan ruang perkantoran yang demikian banyak akan berpotensi menambah keekosongan ruang peerkantoran. pada gilirannya harga sewa semakin tertekan," kata Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com