Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perkembangan Jalan Perbatasan di Kalimantan, NTT, dan Papua (II)

Kompas.com - 02/10/2016, 21:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu visi pemerintah, yakni membangun dari pinggiran, ditandai dengan pembangunan jalan-jalan perbatasan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merencanakan untuk menghubungan wilayah-wilayah di perbatasan Kalimantan, Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kami berupaya pada tahun anggaran 2018 jalan-jalan yang belum fungsional bisa difungsionaliskan. Memang dalam program berikutanya, perbatasan menjadi prioritas utama," ujar Direktur Pengembangan Jaringan Jalan (PJJ) Rachman Arief saat diskusi media di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (30/9/2016).

Artikel ini adalah sambungan dari tulisan sebelumnya berjudul Ini Perkembangan Jalan Perbatasan di Kalimantan, NTT, dan Papua (I)

2. Papua

Di wilayah paling timur Indonesia ini, pemerintah menargetkan pembangunan jalan perbatasan sepanjang 1.111,5 kilometer.

Tahun ini, pembangunan jalan baru yang direncanakan adalah 22,73 kilometer dan yang tertembus 844,59 kilometer.

Dari total panjang jalan tersebut, yang belum tembus pada 2016 sepanjang 266,91 kilometer.

Untuk penanganan tahun depan, pemerintah membangun jalan baru sepanjang 56,51 kilometer sehingga targetnya 901,1 kilometer dapat tersambung.

Di sisi lain, penanganan ini juga mengurangi jalan yang belum tembus menjadi 210,4 kilometer.

3. Nusa Tenggara Timur

Di wilayah yang berbatasan dengan Timor Leste ini, pemerintah berencana membangun jalan perbatasan sepanjang 176,19 kilometer.

Khusus penanganan tahun anggaran 2016 ini, jalan yang baru dibangun adalah 15 kilometer dengan 48,19 kilometer di antaranya sudah tembus.

Sementara untuk jalan yang belum tembus adalah sepanjang 113 kilometer. Sisa panjang yang belum tembus ini akan dibangun pada tahun anggaran 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com