1 Oktober, Pengembang China Mulai Pasarkan Apartemen di Indonesia

SHANGHAI, KOMPAS.com - Perusahaan berbasis di China, China Communications Construction Group (CCCG), melalui anak usahanya PT China Harbour Jakarta Real Estate Development, akan memulai pemasaran Daan Mogot City pada hari Sabtu, 1 Oktober 2016.

Pemasaran proyek apartemen yang berlokasi di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, tersebut dilakukan melalui mekanisme nomor urut pemesanan (NUP). 

Head of Sales Daan Mogot City Simon Suhendro menuturkan, NUP ini bisa diperoleh calon pembeli apartemen dengan harga sekitar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta. 

"Dana NUP ini bisa dikembalikan kepada calon konsumen jika tidak jadi membeli unit-unit apartemen Daan Mogot City," ujar Simon kepada Kompas.com usai meninjau proyek The Bund House di Shanghai, Kamis (29/9/2016). 

Simon menjelaskan, NUP yang dilepas ini adalah untuk pemasaran tiga menara sebanyak 1.200 unit apartemen Daan Mogot City dari total 8 menara 2.900 unit pengembangan tahap perdana. 

Assistant General Manager PT China Harbour Jakarta Real Estate Development Stanley Handawi menambahkan harga per unit mulai dari Rp 300 jutaan atau Rp 15 juta per meter persegi untuk luas terkecil (studio) 25 meter persegi-26 meter persegi.

PT China Harbour Jakarta Real Estate Development mengalokasikan sekitar 30 persen hingga 40 persen untuk unit terkecil.

"Proyeksi penjualan tahap pertama Daan Mogot City sekitar Rp 900 miliar hingga Rp 1 triliun. Kami harapkan bisa terealisasi sebelum akhir tahun ini," imbuh Stanley. 

Daan Mogot City menempati area seluas 16 hektar. Terdiri dari 24 menara apartemen yang dilengkapi berbagai fasilitas penunjang, di antaranya fasilitas olahraga, kesehatan, pendidikan, fasilitas untuk komunitas, dan area hijau seluas 40 persen dari total area pengembangan.

Megaproyek ini diproyeksikan menelan dana gross development value (GDV) sekitar 1 miliar dollar AS, 10 persen di antaranya untuk belanja lahan.

Pembangunan Daan Mogot City akan dimulai pada akhir kuartal I-2017 dan ditargetkan rampung 24 bulan kemudian.

"Kami memegang komitmen jadwal pembangunan untuk men-deliver unit-unit apartemen lebih cepat kepada konsumen. Hal ini juga merupakan bentuk prosedur operasional standar CCCG pusat yang kami adopsi di Indonesia," tuntas Simon.