Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

REI: Harga Properti Hijau Lebih Mahal, Masyarakat Harus Maklum

Kompas.com - 29/09/2016, 16:06 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam menciptakan rumah yang terjangkau dengan teknologi mutakhir, beberapa pengembang mulai beranjak ke pembangunan hijau.

Namun, konsekuensi dari pembangunan hijau ini, biaya konstruksi menjadi lebih mahal dibandingkan gedung biasa.

"Kadang-kadang di satu sisi, orang komplain harga properti naik terus, padahal kita kejar produk lebih baik dengan green building. Ini perlu dipahami masyarakat," ujar Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Eddy Hussy, saat sambutan acara Green Property Awards 2016, di Hotel Intercontinental, Jakarta, Rabu (28/9/2016).

Ia mengatakan, pembangunan hijau menggunakan material yang tidak biasa dan lebih mahal, sehingga terdapat bangunan-bangunan yang meski mahal, tetapi berkualitas.

Eddy menambahkan, saat ini sudah banyak pengembang yang mulai menciptakan rumah dengan teknologi mutakhir.

Hal ini, dilakukan agar kualitas lingkungan dapat berkelanjutan dan terjaga dengan baik. Di Indonesia, bangunan ramah lingkungan mulai marak dibangun dengan ditandai terbentuknya Green Building Council Indonesia (GBCI) sebagai pihak bertanggungjawab atas penilaian gedung hijau.

"Selain GBCI, pemerintah daerah juga menerapkan gedung ramah lingkungan mulai September 2016," tutur Eddy.

Pemerintah yang dimaksud, adalah Jakarta karena baru saja mengukuhkan komitmen 30:30.

Komitmen ini diputuskan untuk mengurangi konsumsi energi, air, dan emisi karbon dioksida pada bangunan di Jakarta 2030 mendatang.

Eddy menambahkan komitmen tersebut, cukup penting mengingat DKI Jakarta adalah Ibu Kota yang paling banyak memiliki gedung bertingkat.

Saat ini, kata dia, di wilayah Jakarta sudah ada sekitar 200 gedung yang menerapkan konsep ramah lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com