KOMPAS.com - Menunggu dan duduk di bandara berlama-lama akibat penundaan jadwal penerbangan kerap menjadi mimpi buruk bagi para penumpang pesawat.
Namun, hal itu tidak akan menjadi pengalaman buruk lagi lantaran telah dibuatnya sebuah sistem furnitur bandara baru yang disebut aDream.
Furnitur aDream ini membuat para penumpang atau pelancong dapat bersantai dan memiliki momen-momen yang membutuhkan privasi di dalamnya.
Perancang aDream, Rafael Martin membuat karyanya ini sebagai sistem furnitur multifungsi yang berisi dua matras di masing-masing sisi, sebuah lampu, laci, dan soket daya.
Semua itu disatukan dalam unit-unit kecil yang disebar di seluruh terminal bandara.
Berfungsi layaknya ruangan hotel mikro, struktur ini bisa dipasang di berbagai macam bagian bandara seperti ruang duduk atau ruang tunggu dan lorong-lorong bandara.
Kemudian mampu membuat penumpang bisa beristirahat atau tidur sebentar sambil menunggu penerbangannya.
aDream dibuat menggunakan struktur baja berbingkai yang ditutupi dengan kayu lapis dan melamin kertas serta dilengkapi satu set tirai untuk menutupi ruangan agar bisa mendapatkan privasi cukup.
Para penumpang pesawat bisa 'menyewa' aDream ini dalam periode tertentu dengan menggunakan kartu kunci sebagai aksesnya. Unit-unit aDream ini secara teratur dibersihkan dan diganti matrasnya setiap sekali penggunaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.